Waspada! BMKG Maritim Teluk Bayur Peringatkan Gelombang Laut Capai 2,5 Meter di Perairan Sumbar
Foto ilustrasi.
SIGAPNEWS.CO.ID | PADANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Teluk Bayur mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Sumatera Barat.
Dalam periode empat hari ke depan, mulai Sabtu hingga Selasa, tinggi gelombang diperkirakan bisa mencapai 2,5 meter di beberapa titik laut utama.
Kepala BMKG Maritim Teluk Bayur melalui laporan resminya, Jumat, mengimbau nelayan, operator kapal, serta masyarakat pesisir agar mewaspadai perubahan cuaca ekstrem yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Selain gelombang tinggi, potensi hujan disertai petir juga diprediksi akan melanda wilayah laut barat Sumatera.
“Kondisi laut cenderung tidak stabil. Gelombang kategori sedang bisa meningkat hingga 2,5 meter, terutama di perairan Padang, Pesisir Selatan, dan Kepulauan Mentawai,” tulis BMKG dalam keterangannya, Jumat (24/10/2025).
Pada 25–26 Oktober, kondisi cuaca di sebagian besar perairan diperkirakan berawan tebal hingga hujan ringan.
Gelombang tertinggi berpotensi terjadi di perairan Padang-Padangpariaman, Agam-Pasaman Barat, Pesisir Selatan, serta barat dan timur Mentawai (Siberut, Sipora, dan Pagai).
Memasuki 26–28 Oktober, cuaca diprediksi bervariasi antara cerah berawan hingga hujan petir, terutama di barat Pagai.
Meski kecepatan angin relatif menurun dari 10 menjadi 6 knot, BMKG tetap menekankan perlunya kewaspadaan terhadap perubahan mendadak di laut.
BMKG juga menyoroti aktivitas pelayaran dan penangkapan ikan tradisional di sekitar barat Mentawai dan pesisir Padang yang berpotensi terdampak langsung.
“Nelayan dengan kapal kecil sebaiknya menunda keberangkatan jika kondisi ombak tidak memungkinkan,” imbau BMKG.
Selain itu, BMKG memprediksi pasang laut tertinggi akan terjadi pada pukul 07.00–09.00 WIB dan 18.00–23.00 WIB, sedangkan air surut diperkirakan pada 01.00–04.00 WIB dan 13.00–15.00 WIB.
Cuaca maritim yang dinamis ini menjadi peringatan bagi masyarakat pesisir untuk tetap memantau informasi resmi BMKG.
Perubahan arah angin dari barat laut ke timur laut menunjukkan transisi pola musim yang dapat memicu ketidakstabilan cuaca di perairan Sumbar.
BMKG menegaskan, informasi terkini terkait gelombang laut dan kondisi cuaca maritim dapat diakses melalui laman resmi BMKG atau aplikasi Info BMKG agar masyarakat dapat merencanakan aktivitas di laut dengan aman. (*)
Editor :Andry