Ketua DPRD Padang Soroti Maraknya Pungli di Kawasan Wisata Pantai Air Manis

Ketua DPRD Kota Padang, H. Muharlion, S.Pd.
SIGAPNEWS.CO.ID | PADANG – Aksi pungutan liar (pungli) kembali mencoreng wajah pariwisata Kota Padang, khususnya di kawasan objek wisata Pantai Air Manis. Video viral di media sosial memperlihatkan seorang oknum pemuda yang melakukan pungutan terhadap bus pariwisata yang diduga membawa wisatawan asal Malaysia. Dalam video lain, seorang wisatawan asal Jambi terlihat terlibat cekcok dengan tukang foto keliling, lantaran ditagih biaya hingga dua kali.
Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, menyayangkan insiden-insiden tersebut. Ia menilai, peristiwa ini bukan hanya mencoreng citra pariwisata kota, tetapi juga dapat berdampak buruk terhadap jumlah kunjungan wisatawan.
"Dengan kemajuan teknologi saat ini, informasi menyebar sangat cepat. Karena itu, kami meminta Dinas Pariwisata untuk meningkatkan pengawasan dan melakukan pendekatan kepada masyarakat agar kejadian serupa tidak terus berulang," ujarnya kepada wartawan, Jumat (13/6).
Muharlion juga mendorong Pemerintah Kota Padang untuk segera menyusun regulasi khusus terkait pengelolaan kawasan wisata, terutama di daerah yang secara administratif tidak berada langsung di bawah kendali Pemko, namun tetap melekat citranya pada Kota Padang.
"Meski lahan tersebut mungkin milik pribadi atau bukan kewenangan Pemko, tapi bagi wisatawan, Pantai Air Manis tetap identik dengan Kota Padang. Karena itu, regulasi yang tegas harus ada untuk mengantisipasi tindakan yang berpotensi merugikan wisatawan, termasuk pungli," tegasnya.
Ia mengingatkan pemerintah agar lebih tegas dalam menangani kasus-kasus pungli di objek wisata, karena telah menimbulkan keresahan hingga ke luar daerah.
"Beberapa waktu lalu saya ke Riau, dan ternyata persoalan ini juga menjadi bahan pembicaraan di sana. Ini artinya persoalan ini sudah tersebar luas dan memperburuk citra wisata kita," kata Muharlion.
DPRD Kota Padang, lanjutnya, akan segera berkoordinasi dan memanggil pihak-pihak terkait, termasuk pengelola kawasan wisata tersebut. Ia juga menegaskan pentingnya peran tokoh masyarakat dalam menjaga kenyamanan lingkungan wisata.
“Kita akan turun langsung ke lapangan untuk mencari solusi. Citra wisata harus dijaga, dan ini menjadi tanggung jawab bersama, termasuk tokoh masyarakat sekitar,” tutupnya. (*)
Editor :Riki Abdillah