Harumnya Aroma Dugaan Korupsi Normalisasi Sungai di Siberut Barat Daya

Tokoh masyarakat di Peipei desa Pasakiat Taileleu, Kecamatan, Siberut Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rapael Rakel.
SIGAPNEWS.CO.ID | PADANG - Kasus dugaan normalisasi sungai, di dusun Peipei, desa Pasakiat Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Mentawai membuat masyarakat setempat kecewa.
Tokoh masyarakat di Peipei yaitu Rapael Rakela saat ditemui wartawan mengatakan, ketika hujan turun membuat wilayah tersebut kebanjiran.
"Kalau hujan banjir bahkan sampai ke rumah warga," katanya, Senin (5/5/2025).
Ditambahkannya, selama pengerjaan tidak ada plang pengerjaan proyek terpasang, sehingga masyarakat tidak tahu, perusahaan apa yang mengerjakan dan juga tidak sosialisasi kepada masyarakat.
Manuel Salimu, yang juga tokoh masyarakat di desa Pasakiat Taileleu, mengatakan, agar proyek normalisasi harus segera dituntaskan.
"Tentu saja ini mengganggu masyarakat, saya berharap agar ini diselesaikan dan yang mengerjakan proyek ini harus bertanggung
Jawab," tegasnya.
Sementara itu, Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI-KPNPA) Kabupaten Mentawai yakninya Delau, mengatakan, akan melaporkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH).
"Dugaan korupsi telah menyengsarakan masyarakat, maka kita harus bertindak," ucapnya.
Disebutkannya, diduga proyek normalisasi sungai tersebut ada pengrusakan lingkungan hidup.
"Saat ini kita sedang kita kumpulkan data untuk dibawa ke APH," terangnya.
Menurut Delau, proyek tersebut memiliki kejanggalan. Termasuk ketidak transparanan pelaksanaan proyek, serta dugaan pengambilan pasir laut didalam Kawasan konservasi wilayah pesisir
Sampai berita ini diturunkan, kontraktor yang mengerjakan proyek jalan tersebut, saat dihubungi wartawan yang bersangkutan tidak menjawab baik melalui WhatsApp maupun telepon. (*)
Editor :Riki Abdillah