Inilah Sosok Manuel Salimu Dimata Masyarakat

Manuel Salimu tampak berpelukan kepada salah seorang warga,di Pasakiat Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya, di balai desa. hingga mengusap air matanya. Ist
SIGAPNEWS.CO.ID | PADANG- Sosok Manuel Salimu yang dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi dan baik dikenal oleh warga, teruma masyarakat Pasakiat Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya.
Pria yang hobi bernyanyi ini, memiliki segudang pengalaman luar biasa dan pandai bermasyarakat. Hal ini yang membuat dirinya maju sebagai anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai, dalam ingin memajukan kampung halamannya.
Namun sayang baru 18 hari menjabat, sebagai anggota parlemen dirinya mendapat musibah, hingga kader partai Gerindra ini, tampak sabar dan tabah menjalani.
Tak tanggung-tanggung, Manuel Salimu, dituduh melakukan pesta narkoba disalah satu hotel di kota Padang pada beberapa waktu lalu. Saat itu dirinya sedang kegiatan BIMTEK di Padang.
“Pada hari itu saya dari siang hingga tengah malam berdiskusi dengan adik-adik mahasiswa dari Taileleu dan Pei-pei. Saya baru kembali ke hotel sekitar jam 12 malam, dan saya bersama istri saya. Jadi sungguh tidak benar saya tertangkap sedang berpesta sabu,” kata Manuel dengan suara bergetar, menahan perasaan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata, Minggu (4/5/2025).
Masyarakat yang hadir tak hanya mendengarkan, tapi juga menyuarakan penolakan mereka secara lantang.
“Ini bukan soal politik. Ini tentang harga diri masyarakat Taileleu yang diinjak-injak,” kata Lian Sabit, salah satu masyarakat yang turut hadir.
Ditambahkannya, masyarakat
yang memilih, tapi orang lain yang menggantikan. Tentunya tidak mengenal siapa pengganti itu.
"Yang kami pilih adalah Manuel Salimu," dengan suara keras dan disambut seruan setuju dari masyarakat yang berkumpul di balai desa.
Sofian Mika, bersama masyarakat lainnya, menyampaikan harapan besar yang mewakili suara kolektif masyarakat, untuk kasus Manuel Salimu ini.
"Kami berdoa, berharap Tuhan memberi jalan agar bapak Manuel kembali ke kursi DPRD. Karena ini bukan hanya tentang satu orang, tapi tentang perjuangan dan harga diri satu desa," katanya.
Masyarakat lainnya, Satinah, mengungkapkan, ini adalah sejarah bagi desa.
"Kami tak bisa diam, semoga hukum dapat berjalan dengan baik," katanya.
Sementara itu, Maria Magdalena dari Ikatan Mahasiswa Taileleu Pei-pei yang juga hadir dalam pertemuan malam itu, menegaskan bahwa benar mereka bersama Manuel hingga tengah malam.
"Kami bingung. Malam itu kami masih bersama beliau, tiba-tiba disebut pesta narkoba. Ini sangat membingungkan," ungkapnya.
Meskipun peristiwa tersebut sangat pahit bagi Manuel Salimu dan keluarga, namun ia tetap sabar dan tabah.
Salah seorang warga yaitu Toni, yang merupakan warga asli Taitelelu, mengatakan, Manuel Salimu, sangat baik dan mudah bergaul.
"Orangnya baik, suka menolong, dengan orang yang lebih tua hormat sekali,"katanya sambil tersenyum.
Warga lainnya, Satinah, juga mengatakan, Manuel Salimu, memiliki jiwa sosial yang tinggi.
"Yang saya tahu, orangnya jujur, tegas, dan baik. Makanya, kami sebagai masyarakat sangat senang sekali dan sayang dengan Manuel Salimu," tandasnya.
Pertemuan yang dilakukan sekitar pukul 14.00 WIB, hingga sore, ditutup dengan penolakan PAW Manuel Salimu dan diakhiri dengan penolakan. (*)
Editor :Riki Abdillah