Dugaan Pelanggaran Asusila Oknum DPRD Sawahlunto, Partai PKP Tunggu Keputusan Adat Muaro Kalaban

Suasana rapat di Balai Balai Adat Desa Muaro Kalaban, Rabu malam (30/11/2022).
"Coba tunjukan dan bacakan kepada saya satu ayat Alquran yang memperbolehkan seorang laki laki berada dalam rumah seorang perempuan di tengah malam disaat suaminya tidak berada dirumah," ujar Erizal Ridwan
Erizal Ridwan juga mengomentari pernyataan dari Ketua BPD Muaro Kalaban yang menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak mungkin telah melakukan pelanggaran asusila karena setelah penggerebekan masih berani duduk di warung minum teh telur.
Menurut Erizal Ridwan yang bersangkutan sudah tidak mempunyai urat malu alias "muka tembok". Seharusnya yang bersangkutan mengambil sikap gentlemen dengan menyatakan permintaan maaf kepada masyarakat Muaro Kalaban dan melepaskan jabatannya sebagai ketua pengurus masjid Al Fallah Muaro Kalaban.
Sebagai jemaah Masjid Erizal Ridwan mengatakan dirinya tidak mau di pimpin atau di imami sholat oleh seseorang yang telah melakukan pelanggaran etika dan norma kesusilaan ditengah kehidupan masyarakat.
Meskipun Erizal Ridwan adalah seorang tokoh politik di Partai Golkar Sawahlunto, namun ia meminta agar kasus ini tidak dikaitkan dengan unsur politik terutama dengan jabatan bersangkutan sebagai Anggota DPRD Kota Sawahlunto.
Ia dengan tegas meminta semua pihak untuk tidak mengambil keuntungan atau kesempatan dalam kejadian ini.
"Itu terserah partai yang bersangkutan. Apakah mengambil sikap atau tidak. Saya juga tidak pernah bertemu dengan Ismed. Bagi saya, karena saya seorang muslim dan jemaah di masjid Al - Falah saya tidak mau di pimpin ataupun di imami oleh seseorang yang telah cacat etika dan susila di masyarakat. Saya minta ia diganti, itu saja. Habis," ujar Erizal Ridwan.
Read more info "Dugaan Pelanggaran Asusila Oknum DPRD Sawahlunto, Partai PKP Tunggu Keputusan Adat Muaro Kalaban" on the next page :
Editor :Riki Abdillah