Petualangan Politik Merusak Sistem Demokrasi Kita

SIGAPNEWS SUMBAR | SIJUNJUNG - Partai Politik hari ini jika dipahami lebih dalam sepertinya masih banyak yang gagal dalam mengemban perannya sebagai Institusi Penyalur Aspirasi Masyarakat, kenapa?? Secara garis besar ada 2 hal yang menyebabkannya, di antaranya ; Adanya hambatan finansial sebagai penyulit terhadap kadernya menuju seorang leader, dan Kegagalan internal partai dalam merekrut kader yang potensisial SDM.

Partai Politik hari ini hanya seolah sebagai kendaraan politik, loyalitas, perjuangan kader yang mumpuni dapat dikalahkan oleh Parameter Administratif, akibatnya Partai Politik tereduksi ke arah yang tidak diharapkan banyak orang, perlahan tapi pasti dan dapat membunuh demokrasi di negeri ini.

Dampak lanjutan yang berbahaya ialah menimbulkan "Apatisme" masyarakat di tingkat bawah, tidak peduli dengan politik, memberikan kesan buruk terhadap politik, dan kekhawatiran masyarakat akan kemampuan Partai dalam mengusung aspirasi masyarakat sesuai yang diinginkan.

Partai Politik hanya terkesan menjadi kendaraan para Petualang Politik yang terkadang hanya datang dan pergi setiap saat semaunya, pembajakan Partai Politik seperti ini akan membunuh dan melumpuhkan demokrasi yang kita harapkan.

Kader-kader Partai yang militan dan ikhlas dalam sebuah perjuangan politik tidak "mendapat peluang" yang baik bagi Partai yang dibanggakan kadernya hanya demi kepentingan sesaat, akibatnya inilah yang pada gilirannya Partai Politik tidak lagi diyakini mampu memperjuangkan kepentingan dan tujuan Politik yang didambakan untuk demokrasi yang membawa kemaslahatan rakyat, tidak lagi sebagai pejuang demokrasi tapi hanya sebatas sebuah perjuangan kursi, perjuangan politik akhirnya dimaknai dengan sebuah oportunistik, persaingan, dan menimbulkan dampak turunan yang nantinya akan sulit mendapatkan simpati masyarakat, sehingga Partai Politik akan terus secara masif mengalami kekurangan figur potensial, yang tertinggal kemungkinan mereka yang terikat emosional dengan elit Partai, Partai Politik akan terus menerus terjebak dalam lingkaran oportunisme, dan kelemahan kaderisasi internal.

Lalu pertanyaannya, apakah jalan keluar untuk menyelamatkan demokrasi seperti ini? Jawabannya yaitu memutuskan lingkaran setan yang menggerogoti Partai, elit Partai harus mampu meyakinkan publik dan kadernya bahwa Partai adalah wahana yang handal menyalurkan amanat demokrasi, Partai Politik harus mampu menjadi corong kepentingan simpatisan dan kader- kader setianya. Disamping itu kita semua juga harus berupaya mencegah keruntuhan demokrasi ini dengan mengontrol sepak terjang Partai Politik yang cenderung destruktif dan merugikan dalam perekrutan SDM yang handal untuk membangun negeri ini.

Jadi, kegagalan Partai Politik hari ini adalah adanya pilihan-pilihan oportunistik yang membelakangi dan mengingkari perannya sebagai wahana penjaringan calon pemimpin masa depan.

Untuk itu seluruh Partai Politik harus berkemauan serius untuk mereformasi peran Partai masing-masing, menciptakan kondisi yang memungkinkan adanya kontrol dan koreksi terhadap Distorsi dalam sistem kepartaian dan demokrasi di Indonesia.

Dengan ini diharapkan kembali secercah kepercayaan akan kemampuan Partai Politik sebagai sarana demokrasi yang efektif, dan sistem demokrasi adalah pilihan terbaik untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (*)

Penulis : dr. Zulhendri (Hendri Buya)