Pemprov Sumbar Pacu Literasi dan Inklusivitas Keuangan Tingkat Pelajar

Pemprov Sumbar melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) berkolaborasi dengan Bank Nagari meluncurkan program Kartu Identitas Anak Bersama Bank Nagari (Kirana), Selasa (23/8/22).
Ditambah lagi melalui disiplin dan mulai mengelola keuangan sendiri sejak dini, tentu secara tidak langsung juga mengajari anak-anak untuk mempersiapkan masa depan dengan lebih baik.
"Nanti bekerjasama dengan OJK dan teman-teman perbankan, mungkin lebih detil kita masuk ke SMA-SMA untuk sosialisasi, kita data juga berapa banyak siswa yang belum punya buku tabungan," jelas Wagub melanjutkan.
Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas OJK Sumbar, Yusri menerangkan bahwa pemerintah telah menargetkan inklusi keuangan penduduk Indonesia pada tahun 2024 nanti. Dimana, setidaknya 90 persen penduduk Indonesia memiliki akses ke lembaga keuangan formal, bank, asuransi, maupun pasar modal.
"Catatan saya, pelajar dan mahasiswa usia 5 sampai 29 tahun di Sumbar ada 2,8 juta orang, itu 43,14 persen dari penduduk Sumatera Barat. Jika 80 persennya saja disiplin menabung, cukup 3.000 rupiah sehari, diperkirakan bisa menghimpun Rp2,3 triliun per tahun," kata Yusri.
Yusri juga mengungkapkan bahwa menurut survey literasi dan inklusi keuangan dilakukan OJK pada 2019 lalu, literasi keuangan kelompok pelajar usia 15-17 tahun di Sumatera Barat tercatat 15,92 persen. Sementara tingkat inklusi akses keuangan pelajar ke industri jasa keuangan baru 58,28 persen.
Oleh karena itu menurutnya diperlukan kegiatan-kegiatan untuk mendorong inklusi keuangan, kepada pelajar dan masyarakat umum. Diantaranya program Satu Rekening Satu Pelajar yang dilakukan OJK, juga program kolaborasi Pemprov Sumbar dan Bank Nagari, Kirana.(*)
Read more info "Pemprov Sumbar Pacu Literasi dan Inklusivitas Keuangan Tingkat Pelajar" on the next page :
Editor :Riki Abdillah
Source : Diskominfotik Sumbar