Pemprov Sumbar Ungkap 63 Jiwa Melayang, 464 Jiwa Mengungsi Akibat Bencana Beberpa Waktu Lalu

konferensi pers terkait perkembangan terakhir upaya penanggulangan bencana di Sumbar, Jumat (7/6/2024)
SIGAPNEWS.CO.ID | PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengungkap sebanyak 63 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 10 orang hilang serta 464 jiwa mengungsi akibat bencana banjir bandang, banjir lahar dingin dan longsor yang menimpa beberapa daerah, beberapa waktu lalu.
Hal ini dikatakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sumbar Hansastri, kepada wartawan saat konferensi pers terkait perkembangan terakgir upaya penanggulangan bencana di Sumbar, Jumat (7/6/2024) di Aula Lantai 2 Kantor Diskominfotik Sumbar.
Katanya, data tersebaru jumlah korban bencana ini menurut laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan total kerugian sebanyak Rp516 milyar.
“Hingga per hari ini, sudah 63 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara untuk 10 lagi masyarakat masih dilaporkan hilang,” kata Sekda Sumbar Hansastri.
Ia menjelaskan Korban hilang bencana lahar dingin sebanyak 10 orang, 8 keluarganya telah mengikhlaskan, dua dikoordinasikan dengan kaluarga, dimana pada 9 Juni 2024 tanggap darurat berakhir.
Menurutnya, para korban terdampak sudah kembali ke rumah masing-masing tidak lagi tingga ditenda-tenda pengungsian, sehingga dapur umum sudah diakhiri.
Dia mengaku pencarian korban akan dihentikan ketika semua korban sudah berhasil ditemukan.
Masyarakat yang hilang dan menjadi korban masih terus dicari. Hingga betul-betul ditemukan. Karena hingga saat ini 63 orang meninggal dunia,” jelasnya.
Hansastri menyebutkan dampak bencana banjir bandang ini sangat berdampak di 3 Kabupaten di Sumbar, mulai Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang. Sementara saat ini pembersihan sisa-sisa material bencana masih terus dilakukan.
Dalam beberapa hari ke depan, dia mengaku pihaknya masih akan terus memantau daerah yang terdampak cukup parah dari bencana ini.
Sekda Hansastri mengatakan Pemerintah Pusat akan membangun 56 Sabo Dam di Sumatera Barat (Sumbar) yaitu di aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi dan Gunung Singgalang. Pembangunan itu akan dilaksanakan dalam masa 3 tahun. Dari 56 Sabo Dam tersebut, 40 diantaranya akan di bangun di Wilayah Kabupaten Tanah Datar.
“Sebanyak 56 unit akan dibangun Sabo Dam, tahun 2024 ini 8 unit, juga akan dibangun Early Warning System,” tuturnya.
Sekda menambahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Daerah Sumatera Barat bersama akan membangun sistem peringatan dini banjir lahar dingin Gunung Marapi
“Adanya kesepakatan Pemda dan BNPB disupervisi BMKG dan PVMBG membuat peringatan dini cerdas murah, yaitu dibuat bentangan-bentangan kabel. Ketika air menyentuh kabel itu tiba-tiba alarm bunyi sehingga masyarakat bisa segera mengungsi,” katanya.(*)
Editor :Riki Abdillah