BPS Sumbar : Padang Mengalami Inflasi

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto. Ist
SIGAPNEWS.CO.ID | PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), mencatat telah terjadi inflasi pada Juni 2025, secara year on year (y-on-y) sebesar 0,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,41.
Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto, mengatakan, saat memberikan keterangannya di Berita Resmi Statistik (BRS) mengatakan, inflasi tertinggi terjadi di Kota Padang sebesar 0,79 persen dengan IHK sebesar 108,29 dan inflasi terendah terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 0,60 persen dengan IHK sebesar 107,81.
"Secara month to month (m-to-m) Sumbar mengalami deflasi sebesar 0,26 persen. Hingga Juni 2025, inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,41 persen,"katanya, Selasa (1/7/2025).
Lebih rinci dijabarkan, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sumbar pada
Juni 2025 sebesar 126,25 atau naik 0,49 persen. Peningkatan NTP dikarenakan penurunan Indeks Harga yang diterima petani (It) turun sebesar 0,12 persen, lebih kecil dibandingkan penurunan Indeks Harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,61 persen.
"Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Juni 2025 sebesar 128,84 atau turun 0,23 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. Pada Juni 2025 NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 98,61 untuk subsektor tanaman pangan (NTPP), 146,12 untuk subsektor hortikultura (NTPH), 160,36 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR), 101,78 untuk subsektor peternakan (NTPT), dan 97,69 untuk subsektor perikanan (NTPN),"imbuhnya.
Ditambahkannya, subsektor perikanan terbagi menjadi dua, yaitu subsektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya dengan NTP masing-masing sebesar 101,90 dan 94,46.
Sedangkan, jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Oktober 2024 mengalami penurunan sebesar 4,95 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Pasal, jumlah penumpang angkutan udara yang datang di BIM pada Oktober 2024 mengalami penurunan sebesar 1,82 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Jumlah barang yang dimuat melalui angkutan laut luar negeri dari Sumbar Oktober 2024 mengalami peningkatan sebesar 31,78 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Dan jumlah barang yang dibongkar melalui angkutan laut luar negeri Sumbar pada Oktober 2024 mengalami peningkatan sebesar 17,49 persen dibandingkan bulan sebelumnya," tutupnya.
Sedangkan, jumlah penumpang kereta api pada Oktober 2024 pada kelas ekonomi lokal mengalami peningkatan sebesar 5,19 persen dibanding bulan sebelumnya.
"Jumlah barang yang dimuat kereta api pada Oktober 2024 mengalami peningkatan sebesar 18,09 persen dibanding bulan sebelumnya," tandasnya.
Sementara, kunjungan wisatawan mancanegara (wisma) ke Sumbar melalui pintu masuk Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sebanyak 8.312 kunjungan, mengalami peningkatan sebesar 32,57 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang Mei 2025 sebesar 43,21 persen, mengalami penurunan sebesar 5,13 poin dibandingkan TPK bulan sebelumnya. TPK hotel non bintang di Sumatera Barat pada Mei 2025 adalah sebesar 15,86 persen, turun 7,16 poin dibandingkan TPK bulan sebelumnya.
"Rata-rata lama menginap tamu di hotel berbintang pada Mei 2025 tercatat sebesar 1,20 malam, naik 0,04 malam dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) tujuan Sumbar pada Mei 2025 mencapai 1.763.365 perjalanan, turun 40,93 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya,"ujarnya.
Disisi lain untuk nilai ekspor Provinsi Sumbar pada Mei 2025 sebesar US$222,89 juta atau naik sebesar 119,84 persen dibanding Mei 2024. Secara kumulatif nilai ekspor Provinsi Sumbar, Januari–Mei 2025 sebesar US$1.017,81 juta atau naik sebesar 38,91 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
"Pada Januari–Mei 2025, India merupakan negara tujuan ekspor yang memiliki peranan terbesar yaitu sebesar US$328,88 juta (32,31 persen),"sebutnya.
Dan nilai impor Provinsi Sumbar Mei 2025 mencapai US$43,76 juta, naik 28,69 persen dibandingkan Mei 2024. Secara kumulatif Nilai impor Provinsi Sumatera Barat Januari-Mei 2025 mencapai US$170,38 juta atau turun 17,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (*)
Editor :Riki Abdillah