Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Sumbar Terjaga, Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat.
SIGAPNEWS.CO.ID | PADANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat mencatat stabilitas sektor jasa keuangan di wilayah tersebut tetap terjaga pada April 2025 di tengah meningkatnya risiko ketidakpastian global. Kondisi ini turut mendukung pertumbuhan ekonomi Sumbar yang tercermin dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan I-2025 sebesar 4,66 persen secara tahunan (yoy).
Perbankan Tumbuh Positif
Total aset perbankan di Sumbar mencapai Rp83,63 triliun, tumbuh 2,24 persen yoy dengan penyaluran kredit Rp73,25 triliun atau naik 3,76 persen yoy. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp56,48 triliun, tumbuh 1,05 persen yoy dengan rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di level 2,60 persen, sedikit turun dibanding tahun lalu yang sebesar 2,64 persen.
Penyaluran kredit ke UMKM tercatat sebesar Rp31,53 triliun, naik 0,58 persen yoy dan berkontribusi 43,05 persen dari total kredit.
Pertumbuhan Perbankan Syariah dan BPR
Perbankan syariah juga menunjukkan pertumbuhan dengan total aset Rp13,28 triliun, meningkat 27,32 persen yoy. Penghimpunan DPK mencapai Rp11,00 triliun atau naik 13 persen yoy, dengan penyaluran pembiayaan Rp11,22 triliun, tumbuh 26,71 persen yoy. Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) turun menjadi 1,55 persen dari sebelumnya 1,67 persen.
Sementara itu, Bank Perekonomian Rakyat (BPR) baik konvensional maupun syariah mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 10,18 persen yoy menjadi Rp2,80 triliun. Penyaluran kredit mencapai Rp2,22 triliun, naik 10,55 persen yoy, dengan 72,11 persen kredit diberikan kepada sektor UMKM.
Investor Pasar Modal Terus Bertambah
Pada sektor pasar modal, jumlah investor di Sumbar juga terus meningkat. Total Single Investor Identification (SID) per April 2025 mencapai 203.116 investor, tumbuh 12,75 persen yoy. Jumlah investor saham tumbuh 21,52 persen menjadi 99.440 investor, investor reksa dana tumbuh 12,62 persen menjadi 191.957 investor, sementara investor SBN tumbuh 13,42 persen menjadi 8.560 investor.
IKNB Mulai Tumbuh Positif
Pada industri keuangan non-bank, khususnya Lembaga Keuangan Mikro, total aset per April 2025 tercatat sebesar Rp6,83 miliar, tumbuh 0,66 persen yoy setelah sebelumnya terkontraksi 2,59 persen. Namun, penyaluran pembiayaan masih terkontraksi 5,09 persen yoy.
Edukasi dan Perlindungan Konsumen Ditingkatkan
OJK Sumbar juga telah melaksanakan 27 kegiatan edukasi langsung dan 16 kegiatan edukasi tidak langsung melalui media pada April 2025. Kegiatan ini menyasar masyarakat umum, UMKM, serta pelajar untuk meningkatkan literasi keuangan dan kewaspadaan terhadap aktivitas keuangan ilegal.
Di bidang perlindungan konsumen, tercatat 1.121 layanan masyarakat melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK), terdiri dari 188 pengaduan, 122 permintaan informasi, dan 811 pertanyaan. Selain itu, OJK juga menerima 730 layanan terkait pinjaman online ilegal dan penawaran investasi ilegal dari masyarakat Sumbar.
“Stabilitas sektor jasa keuangan ini menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi Sumbar ke depan, sekaligus memperkuat perlindungan dan literasi keuangan masyarakat,” ujar Kepala OJK Sumatera Barat, Roni Nazra. (*)
Editor :Riki Abdillah