2025 BPS Sumbar Sebut, Pasaman Barat Alami Inflasi

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto.
SIGAPNEWS.CO.ID | PADANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), mencatat, Januari 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,24 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,93.
Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto, mengatakan, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Pasaman Barat sebesar 2,38 persen dengan IHK sebesar 108,40 dan terendah terjadi di Kota Padang sebesar 0,81 persen dengan IHK sebesar 106,39.
Dijelaskannya, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,60 persen. kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,73 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,22 persen. Kelompok kesehatan sebesar 2,71 persen. Kelompok transportasi sebesar 1,30 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,78 persen. Kelompok pendidikan sebesar 2,98 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 1,39 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,71 persen. Sementara itu, kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 6,65 persen serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen.
"Secara month to month (m-to-m) Sumbar bulan Januari 2025 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen. Hingga Januari 2025, inflasi year to date (y-to-d) Provinsi Sumbar sebesar 0,03 persen," katanya, saat memberikan Barita Resmi Statistik (BRS), Senin (3/2/2025).
Untuk Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sumbar, pada Januari 2025 sebesar 132,69 atau naik 0,40 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.
"Peningkatan NTP dikarenakan peningkatan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 1,11 persen, lebih besar dibandingkan peningkatan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,70 persen," ujarnya.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Sumatera Barat Januari 2025 sebesar 135,42 atau naik 0,78 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Adapun masing-masing subsektor tercatat sebesar 101,13 untuk subsektor tanaman pangan (NTPP), 149,49 untuk subsektor hortikultura (NTPH), 173,51 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR), 107,46 untuk subsektor peternakan (NTPT), dan 94,77 untuk subsektor perikanan (NTPN).
"Subsektor perikanan terbagi menjadi dua, yaitu subsektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya dengan NTP masing-masing sebesar 97,38 dan 92,77," imbuhnya.
Sedangkan, untuk kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumbar melalui pintu masuk Bandara Internasional Minangkabau (BIM) adalah sebanyak 7.550 kunjungan, yang mana mengalami peningkatan sebesar 24,98 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Read more info "2025 BPS Sumbar Sebut, Pasaman Barat Alami Inflasi " on the next page :
Editor :Andry