PLN Indonesia Power UBP Ombilin & Insan Pers Sawahlunto: Merajut Kemitraan dalam Terang
Manajemen UBP Ombilin foto bersama para wartawan dari berbagai organisasi.
SIGAPNEWS.CO.ID | SAWAHLUNTO -- Di sebuah kota tua yang sunyi namun penuh cerita, Sawahlunto tetap berdiri sebagai salah satu simpul penting kelistrikan di Sumatera Barat. Dari lembah yang dikelilingi perbukitan batu bara inilah PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Ombilin menyalurkan energi untuk jutaan rumah, kantor, dan industri. Namun, keandalan listrik tak hanya ditopang mesin dan teknologi; ada peran informasi yang harus berjalan beriringan. Di sinilah media menjadi mitra strategis.
Pada Kamis sore yang hangat 20 November 2025, manajemen UBP Ombilin duduk satu meja dengan para wartawan dari berbagai organisasi: PWI, Balai Wartawan Kota Sawahlunto (BWKS), Aliansi Wartawan Indonesia (AWI), hingga Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI). Silaturahmi ini tampak sederhana, namun maknanya melampaui sekadar pertemuan rutin.
Di Balik Pertemuan yang Tampak Sederhana
Para jurnalis datang dengan latar belakang dan karakter beragam. Ada yang terbiasa bergelut di balik laptop, ada yang sehari-hari meliput di lapangan, hingga mereka yang telah puluhan tahun menyaksikan perjalanan Sawahlunto dari kota tambang menuju kota pariwisata.
Dari pihak PLN, hadir Hadi Mulyanto, Asisten Manajer Keuangan dan Umum, didampingi Lismawati, Junior Officer Administrasi Umum. Keduanya menyambut pertemuan dengan hangat, sembari menegaskan bahwa kemitraan dengan media bukan sekadar formalitas komunikasi, melainkan bagian dari kebutuhan operasional yang tak terpisahkan.
“Pertemuan ini sebenarnya bagian dari upaya kami membangun relasi yang sehat dengan rekan-rekan media. Operasional pembangkitan membutuhkan dukungan informasi yang tepat. Tapi perlu kami garis bawahi, kami tidak ingin, dan tidak akan, mengintervensi kerja jurnalistik,” ujar Hadi membuka percakapan.
Nada suaranya tenang namun tegas—suatu penegasan bahwa perusahaan menyadari betul batas antara sinergi dan intervensi.
Pekerja Media: Di Balik Berita, Ada Banyak Cerita
Di balik informasi yang sampai ke publik, pekerjaan jurnalis sering kali dianggap ringan. Padahal, seperti diungkap beberapa wartawan, aktivitas liputan di daerah kecil seperti Sawahlunto tetap menyimpan tantangan: keterbatasan akses data, tuntutan akurasi, hingga kebutuhan memahami isu teknis terkait kelistrikan.
Karena itu, apresiasi pun muncul dari pihak media. Ketua BWKS Riswan menyampaikan bahwa pola komunikasi yang dibangun PLN UBP Ombilin selama ini cukup terbuka dan membantu jurnalis memahami perkembangan sektor energi.
“Kami menghargai konsistensi PLN membuka ruang dialog seperti ini. Komunikasinya terjaga, dan itu memudahkan kami dalam menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat,” tuturnya.
Beberapa jurnalis lain mengungkapkan antusiasme serupa, bahwa industri pembangkitan listrik bukan dunia yang mudah dipahami, sehingga kedekatan informatif antara PLN dan pers menjadi jembatan penting.
Aspirasi tentang CSR: Suara dari Pekerja Media
Tak hanya soal informasi, pertemuan itu juga menjadi wadah menyampaikan harapan. Salah satunya datang dari Marjafri, wartawan bentengsumbar.com, yang menyinggung posisi pekerja media dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
“Kalau memungkinkan, kami berharap PLN juga mempertimbangkan dukungan CSR bagi pekerja media. Misalnya bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan, karena profesi kami juga rentan di lapangan,” ungkapnya.
Hadi menyimak masukan tersebut dengan serius. Ia lalu menjelaskan bahwa dana CSR PLN Indonesia Power UBP Ombilin dikelola melalui Pemerintah Kota Sawahlunto, sehingga perusahaan tidak dapat langsung menyalurkan secara mandiri.
“Meski tidak kami kelola langsung, aspirasi ini tetap kami catat. Kami akan sampaikan kepada pimpinan agar menjadi bahan diskusi,” jawabnya.
Jawaban tersebut memperlihatkan bahwa dialog dua arah tetap dijaga—suatu bentuk penghargaan bahwa suara pekerja media juga layak dipertimbangkan dalam ekosistem komunikasi publik.
Di Balik Terangnya Ombilin, Ada Jaringan Kepercayaan
Perjalanan UBP Ombilin sebagai pembangkit listrik tua tetapi strategis di Sumatera Barat tidak lepas dari tantangan era transisi energi, reformasi industri PLN, hingga tuntutan masyarakat atas transparansi informasi. Semua tantangan itu membuat hubungan dengan awak media semakin krusial.
Kemitraan bukan berarti memberi keistimewaan, melainkan membangun kepercayaan. Media membutuhkan akses informasi yang benar, dan PLN membutuhkan penyampaian yang akurat kepada publik.
Dalam konteks Sawahlunto, sebuah kota yang kini mencoba berdiri di atas warisan sejarah dan energi modern, sinergi ini menjadi semakin penting.
Kemitraan yang Akan Terus Disambung
Saat pertemuan berakhir, suasana ruang tetap terasa hangat. Tak ada jarak antara perusahaan dan media—hanya percakapan yang mengalir sebagai mitra yang saling menghargai peran.
Di era ketika informasi bisa berubah dalam hitungan detik, PLN Indonesia Power UBP Ombilin dan insan pers Sawahlunto memilih jalan yang lebih solid: membangun komunikasi yang jujur, terbuka, dan manusiawi.
Sebuah langkah kecil yang sebenarnya memiliki dampak panjang, terutama dalam menjaga terang—bukan hanya terang listrik, tetapi terang informasi bagi masyarakat.(*)
Editor :Andry