Masjid Agung Dharmasraya Diresmikan, Menteri PUPR Minta Agar Dipelihara Dengan Baik

Bupati Sutan Riska mendampingi Menteri PUPR Basuki Hadimulyo menandatangani prasasti peresmian Masjid Agung Dharmasraya, Jumat (6/1/2023).
Kemudian ada rusunawa, dana pembangunan rumah sakit baru beserta alat kesehatannya. Ada jalan raya dan jalan usaha pertanian, embung dan bendungan beserta irigasinya.
“Alhamdulillah berkat irigasi dan infrastruktur yang maksimal Dharmasraya bisa surplus gabah mencapai 20 ribu ton,” terangnya lagi.
Selain itu, terkait pembangunan Masjid Agung yang merupakan silmbol pembangunan karakter masyarakat madani di Dharmasraya. Masjid ini tidak hanya untuk pusat ibadah. Akan tetapi juga akan menjadi pusat edukasi nilai-nilai islam yang rahmatan iil ‘alamin dan pusat penelitian.
Masjid Agung yang akan diresmikan ini, merupakan suatu harapan besar dari masyarakat Dharmasraya. Karena dibangun diwaktu msa sulit, yang mana sedang terjadinya Covid-19. Sehingga membuat Pemerintah Daerah bersama DPRD harus melakukan penganggaran menjadi tiga tahun anggaran dari APBD untuk pembangunan masjid dengan pagu sebesar Rp.97,8 milyar, dan dilanjutkan pembangunan lansape atau halaman masjid dengan sumber dana dari Kementerian PUPR. Melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya sebesar Rp.19 Milyar.
Masjid Agung Dharmasraya ini dibangun diatas lahan seluas 6,26 hektar yang awalnya ini hibah dari Kementerian Pertanian RI dengan luas bangunan lantai 1 dan lantai 2 8.700 M2 dengan kapasitas jamaah lebih kurang 8.000 orang.
“Pada saat ini, kondisi Masjid Agung memang belum selesai secara keseluruhan. Karena masih ada beberapa segmen yang harus diselesaikan. Namun, secara struktur dan sarana prasarana sudah dapat kita pergunakan untuk pelaksanaan Ibadan dan kegiatan keagamaan lainnya,” kata Bupati lagi.
Masjid Agung Dharmasraya ini, secara struktur bangunan mencerminkan pola kehidupan social budaya masyarakat Dharmasraya dan Minangkabay pada umumnya. Masjid ini memiliki empat buah kubah yang terlihat bertingkat berjenjang seperti orang sujud. Dengan pengertian menggambarkan masyarakat Dharmasraya yang taat dalam melaksanakan ajaran Islam dan memiliki empat menara. Sekarang masih dalam tahap penyelesaian. Hal ini menggambarkan motto Kabupaten Dharmasraya yaitu Tau Jo Nan Ampek, yang mengandung arti masyarakat yang memiliki pengetahuan yang komplek tentang adat, agama, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sedangkan tau jo nan ampek juga mengandung makna yang komplek yaitu nan ampek di syara atau agama yaitu kitab nan ampek. Terdiri dari Kitab Zabur, Taurat, Injil dan Kitab Al-Qur’an. Sahabat yang ampek (Khullafahurrasyid) terdiri dari Abu Bakar Siddiq, Umar Bin Khatab, Usman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib.
Read more info "Masjid Agung Dharmasraya Diresmikan, Menteri PUPR Minta Agar Dipelihara Dengan Baik" on the next page :
Editor :Riki Abdillah
Source : Diskominfo Dharmasraya