Abu Vulkanik Gunung Marapi Sampai Ke BIM, Penerbangan Terpaksa Ditutup Sementara
Kepala BMKG Klas II Minangkabau, Desindra Deddy saat konferensi pers,(Foto dok: Sigapnews)
SIGAPNEWS.CO.ID | PADANG - Gunung Marapi Sumbar kembali erupsi pada Jumat (22/12/2023) siang.
Abu dari erupsi Gunung Marapi tersebut dikabarkan telah sampai ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang dapat mengganggu penerbangan.
Sehingga operasional di BIM terpaksa dihentikan sementara waktu sampai keadaan membaik.
Hal itu dibenarkan EGM Angkasa Pura II BIM, Indrawansyah. Ia mengatakan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan BIM terpaksa ditutup dari 16.00 WIB hingga 22.00 WIB.
"Iya, BIM ditutup sampai pukul 22.00 WIB karena dampak abu vulkanik, yang terdeteksi sampai kesini," ujar Indrawansyah.
Terpisah, Kepala BMKG Klas II Minangkabau, Desindra Deddy mengatakan penutupan BIM tersebut dilakukan karena abu vulkanik sudah terdeteksi sampai ke bandara.
"Ditutup karena abu erupsi marapinya sudah terdeteksi sampai ke bandara karena sudah membahayakan penerbangan," sebutnya.
Ia menjelaskan penutupan BIM akan dilakukan sampai kondisinya sudah membaik dan dipastika bisa untuk pesawat bisa kembali beroperasi.
"Abu erupsi ini kalau pesawat dipaksakan beroperasi bisa menyebabkan mesin jet bisa terbakar kalau abunya masuk," ungkapnya.
Tidak hanya itu, abu vulkanik juga bisa membuat kaca pesawat bisa tergores, bodi bisa tergores dan jadi membahayakan penumpang.
Deiketahui, Berdasarkan data dari Pos Pantau Gunung Marapi memang kembali terjadi erupsi Gunung Marapi, tanggal 22 Desember 2023 pukul 12:19 WIB. Namun tinggi kolom abu tidak teramati.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara ini sekitar 1 menit 25 detik. Kemudian erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat.
Kemudian saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi:
1. Masyarakat di sekitar G. Marapi dan pengunjung/wisatawan/pendaki tidak diperbolehkan memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
2. Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
3. Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Marapi agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu, jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
4. Masyarakat yang ada di sekitar Gunung Marapi dan seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.(*)
Editor :Riki Abdillah