BPS Sumbar Sebut Dharmasraya Alami Inflasi Tertinggi

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto.
SIGAPNEWS.CO.ID | PADANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar)
pada Oktober 2024, terjadi inflasi year on year (y-on-y) Sumbar sebesar 1,65 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,24.
Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto, mengatakan, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Dharmasraya sebesar 2,56 persen dengan IHK sebesar 106,81 dan terendah terjadi di Kota Padang sebesar 1,38 persen dengan IHK sebesar 106,18.
Secara month to month (m-to-m) Provinsi Sumatera Barat bulan Oktober 2024 mengalami inflasi sebesar 0,11 persen. Hingga Oktober 2024, inflasi year to date (y-to-d) Sumbar sebesar 0,26 persen.
Selain itu, untuk Nilai Tukar (NTP) Sumbar di Oktober 2024 sebesar 125,57 atau naik 0,08 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.
Peningkatan NTP dikarenakan peningkatan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,14 persen, lebih besar dibandingkan peningkatan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,06 persen.
"Pada Oktober 2024 rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani mengalami penurunan sebesar 2,04 persen dari Rp7.688,45 per kg (September 2024) menjadi Rp7.531,59 per kg (Oktober 2024)," ujarnya.
Untuk jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumbar melalui pintu masuk Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada September 2024 mencapai 8.232 kunjungan.
"Tingkat Penghunian Kamar (TPK)
otel berbintang di Sumatera Barat pada September 2024 sebesar 48,34 persen. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang selama periode September 2024 adalah 1,34 malam,"imbuhnya.
Sedangkan, jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat dari BIM pada September 2024 mengalami penurunan sebesar 2,20 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Jumlah penumpang angkutan udara yang datang di BIM pada September 2024 mengalami penurunan sebesar 2,87 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Jumlah barang yang dimuat melalui angkutan laut dalam negeri Sumbar pada September 2024 mengalami peningkatan sebesar 4,41 persen dibandingkan bulan sebelumnya,"tuturnya.
Jumlah barang yang dibongkar melalui angkutan laut dalam negeri Sumbar pada September 2024 mengalami penurunan sebesar 21,98 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Untuk jumlah penumpang kereta api pada September 2024 pada kelas ekonomi lokal mengalami peningkatan sebesar 3,35 persen dibanding bulan sebelumnya,"imbuhnya.
Nilai ekspor yang berasal dari Sumbar pada September 2024 sebesar US$135,59 juta, terjadi penurunan sebesar 43,72 persen dibanding ekspor Agustus 2024.
Golongan barang yang paling banyak diekspor pada September 2024 adalah golongan lemak & minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar US$93,81 juta, diikuti golongan karet dan barang dari karet (HS 40) sebesar US$11,64 juta, dan golongan berbagai produk kimia (HS 38) sebesar US$8,13 juta.
"Nilai impor Sumbar pada September 2024 sebesar US$41,36 juta, terjadi penurunan sebesar 5,07 persen dibanding impor Agustus 2024. Dan golongan barang impor pada September 2024 paling besar adalah bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$27,07 juta," tandasnya.
Sementara ditahin 2024, luas panen padi diperkirakan sebesar 296.216 hektare dengan produksi padi sekitar 1.352.049 ton gabah kering giling (GKG).
Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada 2024 diperkirakan sebesar 782.876 ton.(*)
Editor :Andry