Kepala BPS Sumbar Sebut Inflasi Terendah Terjadi di Padang

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto.
SIGAPNEWS.CO.ID | PADANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mencatat di bulan Agustus 2024, telah terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,59.
Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto, mengatakan, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Dharmasraya sebesar 3,45 persen dengan IHK sebesar 107,21 dan terendah terjadi di Kota Padang sebesar 1,98 persen dengan IHK sebesar 106,47.
"Secara month to month (m-to-m) Provinsi Sumbar bulan Agustus 2024 mengalami deflasi sebesar 0,16 persen. Hingga Agustus 2024, inflasi year to date (y-to-d) di Sumbar sebesar 0,59 persen," katanya, Senin (2/9/2024).
Selain inflasi, kepala BPS Sumbar, juga menyebutkan terkait Nilai Tukar Petani (NTP) Agustus 2024 sebesar 124,10 atau naik 0,31 persen.
"Untuk harga gabah kering panen di tingkat petani naik menjadi 5,73 persen dan harga gabah kering panen di tingkat penggilingan melonjak naik 5,95 persen," ujarnya.
Selain itu, BPS Sumbar, juga membeberkan kunjungan wisatawan mancanegara di bulan Juli 2024, yang masuk melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sebanyak 5.936 kunjungan.
"Untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumbar Juli 2024 sebesar 47,12 persen. Dimana rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang selama periode Juli 2024 adalah 1,26 hari," tandasnya.
Sedangkan jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat dari (BIM) pada Juli 2024 mengalami peningkatan sebesar 15,47 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Jumlah penumpang angkutan udara yang datang di BIM pada Juli 2024 mengalami peningkatan sebesar 11,50 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Dan jumlah barang yang dimuat melalui angkutan laut dalam negeri Sumbar pada Juli 2024 mengalami peningkatan sebesar 24,31 persen dibandingkan bulan sebelumnya," tuturnya.
Untuk jumlah barang yang dibongkar melalui angkutan laut dalam negeri di Sumbar pada Juli 2024 mengalami peningkatan sebesar 36,89 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Serta jumlah penumpang kereta api pada Juli 2024 pada kelas ekonomi lokal mengalami peningkatan sebesar 8,53 persen dibanding bulan sebelumnya," imbuhnya.
Sementara, nilai ekspor yang berasal dari Sumbar pada Juli 2024 sebesar US$146,55 juta, terjadi penurunan sebesar 48,43 persen dibanding ekspor Juni 2024.
Golongan barang yang paling banyak diekspor pada Juli 2024 adalah golongan lemak & minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar US$111,42 juta, diikuti golongan bahan-bahan nabati (HS 14) sebesar US$7,71 juta, dan golongan sari bahan samak & celup (HS 32) sebesar US$6,06 juta.
"Untuk nilai impor di Sumbar pada Juli 2024 sebesar US$47,15 juta, terjadi peningkatan sebesar 70,73 persen dibanding impor Juni 2024," pungkasnya.
Golongan barang impor pada Juli 2024 paling besar adalah bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$29,75 juta.(*)
Editor :Riki Abdillah