Padang dan Bukittinggi Alami Inflasi

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Barat,(Foto dok: Sigapnews)
SIGAPNEWS.CO.ID | PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), mencatat November 2023, inflasi secara year on year (y-on-y) Kota Padang sebesar 3,20 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,22 dan Kota Bukittinggi sebesar 2,69 persen dengan IHK sebesar 117,18.
"Secara agregat, inflasi y-on-y gabungan 2 kota sebesar 3,14 persen dengan IHK sebesar 117,22," kata Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto, melalui Berita Resmi Statistik (BRS), Minggu (3/12/2023).
Disebutkannya, di November 2023, secara month to month (m-to-m) terjadi inflasi di Kota Padang sebesar 0,60 persen dan di Kota Bukittinggi terjadi inflasi sebesar 0,34 persen.
"Secara agregat, inflasi m-to-m gabungan 2 kota tercatat sebesar 0,57 persen. Hingga November 2023, secara year to date (y-to-d) laju inflasi Kota Padang sebesar 2,20 persen dan laju inflasi Kota Bukittinggi sebesar 2,02 persen. Secara agregat, inflasi y-to-d gabungan 2 kota tercatat sebesar 2,18 persen," imbuhnya.
Selain itu,ia memaparkan terkait,
Nilai Tukar Petani (NTP) di Sumbar bulan November 2023 tercatat sebesar 113,32 dan Harga Gabah Kering Panen di Tingkat Petani turun 1,53 persen.
"Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Sumatera Barat November 2023 sebesar 113,34 atau naik 2,81 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya,"imbuhnya.
Sedangkan, NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 104,61 untuk subsektor tanaman pangan (NTPP), 109,93 untuk subsektor hortikultura (NTPH), 127,96 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR), 106,54 untuk subsektor peternakan (NTPT), dan 93,94 untuk subsektor perikanan (NTPN).
Subsektor perikanan terbagi menjadi dua, yaitu subsektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya dengan NTP masing-masing sebesar 98,20 dan 90,70.
Lebih jauh disebutkan, dibulan Oktober 2023 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumbar melalui pintu masuk Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sebanyak 4.925 kunjungan, mengalami penurunan sebesar 9,68 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sedangkan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumbar pada Oktober 2023 adalah sebesar 49,09 persen, mengalami peningkatan sebesar 1,64 poin dibandingkan TPK bulan sebelumnya.
"TPK hotel non bintang di Sumatera Barat pada Oktober 2023 adalah sebesar 15,63 persen, turun 0,64 poin dibandingkan TPK bulan sebelumnya. Rata-rata lama menginap tamu di hotel berbintang pada Oktober 2023 tercatat sebesar 1,34 hari, naik 0,10 hari dibandingkan bulan sebelumnya," ujarnya.
Sementara untuk, nilai ekspor yang berasal dari Sumbar Oktober 2023 sebesar US$193,53 juta, terjadi peningkatan sebesar 4,07 persen dibanding ekspor September 2023.
"Golongan barang yang paling banyak diekspor pada Oktober 2023 adalah golongan lemak & minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar US$153,02 juta, diikuti golongan berbagai produk kimia (HS 38) sebesar US$8,12 juta, dan golongan bahan-bahan nabati (HS 14) sebesar US$6,87 juta,"tuturnya.
Untuk nilai impor Sumbar pada Oktober 2023 sebesar US$43,11 juta, terjadi peningkatan sebesar 132,45 persen dibanding impor September 2023.
Golongan barang impor pada Oktober 2023 paling besar adalah bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$34,26 juta
Disisi lain, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sumbar tahun 2023 mencapai 75,64, meningkat 0,48 poin (0,64 persen) dibandingkan tahun sebelumnya (75,16).
Pertumbuhan pada tahun 2023 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2022 dan lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan per tahun selama 2020-2022. Selama 2020-2022.
"IPM Sumbar mencatat rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 0,58 persen. Pada tahun 2023, hampir seluruh kabupaten atau kota memiliki pertumbuhan IPM lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan per tahun selama 2020-2022. kecuali Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Solok dan Kota Padang," tutupnya.(*)
Editor :Riki Abdillah