BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2024 di Sumbar Meningkat

Deputi Kepala Perwakilan BI Sumbar, Christoveny saat menyampaikan paparan pada pertemuan tahunan BI Sumbar, Rabu (29/11) malam kemarin,(Foto dok: Sigapnews)
SIGAPNEWS.CO.ID | PADANG -- Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatra Barat (Sumbar) memproyeksikan, pada 2024 pertumbuhan ekonomi tumbuh dikisaran angka 4,63 sampai 5,43 persen. Perkiraan tersebut meningkat dibanding prediksi pertumbuhan ekonomi 2023 yang berada pada rentang 4,5 sampai 5,3 persen.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Sumbar, Christoveny menyampaikan, meski demikian sejumlah faktor penghambat perekonomian baik di tingkat global maupun nasional tetap perlu diwaspadai. Mulai dari perlambatan ekonomi global, penguatan dolar amerika, serta tensi geopolitik.
Menurutnya, Sumbar direkomendasikan untuk meningkatkan produksi pertanian. Sebab, selama satu dekade terakhir, kontribusi lapangan usaha pertanian pada produk domestik regional bruto (PDRB) mengalami penurunan. Hal itu bisa memicu perlambatan pertumbuhan ekonomi.
“Melihat perkembangan ekonomi Sumbar beberapa tahun terakhir, terdapat dua tantangan utama yang perlu segera kita atasi bersama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi ke depan supaya lebih tinggi dan berkelanjutan," ujarnya saat pertemuan tahunan BI Sumbar, Rabu (30/11/2023) malam di Aula BI Sumbar.
Ia menjelaskan, tantangan tersebut yaitu perlambatan kinerja lapangan usaha pertanian dan industri olahan. Hal ini menunjukkan lapangan usaha utama di Sumbar berkurang daya saingnya.
Selain itu, Veny menekankan, pemanfaatan investasi perlu lebih dioptimalkan dalam menstimulus pertumbuhan ekonomi Sumbar. Mengingat investasi di Sumbar masih berada di bawah rata-rata provinsi lain se Sumatera.
“Secara umum, terdapat lima rekomendasi yang dapat kami sampaikan untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan lebih tinggi ke depan. Pertama mengoptimalkan produktivitas pertanian yang merupakan tulang punggung perekonomian," papar Veny.
Sambungnya, intensifikasi pertanian perlu diutamakan melalui penerapan teknologi pertanian modern dan praktik pertanian yang berkelanjutan seperti pengolahan tanah yang lebih baik dan penggunaan bibit yang lebih unggul.
Kemudian mengembangkan ekonomi kreatif dan pariwisata secara konsisten dan berkelanjutan. Lalu mendorong realisasi investasi di Sumbar melalui pembentukan web Sumatra Investment Center untuk promosi investasi yang lebih efektif. Selanjutnya mengupayakan industrialisasi komoditas unggulan daerah yang memiliki potensi besar seperti kopi, kakao, kelapa, gambir rempah-rempah serta hasil perikanan.
"Terakhir pengembangan ekonomi berkelanjutan dan ekonomi digital melalui perluasan kanal pembayaran non tunai baik di sektor swasta maupun transaksi pemerintah," tandasnya.(*)
Editor :Riki Abdillah