Diinisiasi Ketua DPRD, 1300 Peserta Telah Ikuti Kegiatan Pilar Sosial

Penutupan Kegiatan pilar-pilar sosial yang diinisasi Ketua DPRD Sumbar, Supardi Kamis malam (7/9/2023) Bukittinggi.(Foto dok: DPRD Sumbar)
SIGAPNEWS.CO.ID | BUKITTINGGI -- Kegiatan pilar-pilar sosial yang diinisasi Ketua DPRD Sumbar, Supardi resmi ditutup secara keseluruhan, Kamis malam (7/9/2023) di Hotel Pusako, Bukittinggi.
Total sudah ada 1.300 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut, yakni dari angkatan 1 hingga 13. Sebanyak 1.300 peserta tersebut adalah penggiat sosial, tokoh masyarakat dan unsur lainnya yang berasal dari Limapuluh Kota.
Dengan telah selesainya mereka mengikuti kegiatan pilar-pilar sosial diharapkan mereka bisa menjadi ujung tombak dalam menyelesaikan persoalan sosial di tengah masyarakat.
Saat penutupan keseluruhan kegiatan pilar-pilar sosial tersebut, dilaksanakan pula pertemuan pilar-pilar sosial angkatan terakhir, yakni angkatan ke-13. Peserta yang mengikutinya berasal dari Limapuluh Kota.
Selain Ketua DPRD Sumbar, Supardi, turut hadir pula Kepala Dinas Sosial Sumbar Arry Yuswandi, Ketua Tim Pelaksana PSPKKM M. Sampurno dan Dinas Sosial Limapuluh Kota yang diwakili Kabid Gusni Elvira.
Pada kesempatan tersebut, Ketua DPRD Sumbar, Supardi mengatakan baru-baru ini ia menerima informasi tentang masalah gangguan jiwa juga. Bahkan di rumah sakit jiwa Bengkulu dan Riau sebagian besar diisi oleh pasien asal Minangkabau.
Begitu pula dengan penyakit kanker, tak sedikit pula urang Minang yang menjadi penderitanya, penyebabnya salah satunya adalah pestisida
"Ini merupakan persoalan lain di yang harus dicarikan penyebab dan solusinya," ujar Supardi.
Selain dua permasalahan itu, persoalan sosial yang selama ini terjadi pun masih belum bisa diatasi sepenuhnya, seperti penyalahgunaan narkoba, LGBT, seks bebas, tawuran, pengangguran dan sebagainya.
"Persoalan sosial ini tak bisa diatasi oleh pemerintah saja, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota tak akan sanggup. Perlu peran aktif dari masyarakat untuk mengatasinya," papar Supardi.
Jika tidak diatasi, menurut Supardi, maka persoalan sosial ini akan menjadi semakin parah. Misalnya seperti gangguan jiwa. Hal ini dikarenakan tuntutan zaman telah berbeda.
"Pada hari ini anak-anak terbiasa dengan hal instan. Alhasil ini memengaruhi psikologis. Mereka harus diajari mengikuti proses, sehingga secara mental akan lebih kuat," katanya.
Belum lagi, tambah Supardi kecanggihan teknologi membuat informasi lebih banyak diterima, ini ikut mempengaruhi. Teknologi juga tak mengajari masalah kepekaan sosial, hal ini menurutnya harus terus diajarkan.
"Kecanduan gadget, hp salah satunya mengakibatkan gangguan psikologis. Sehingga perlu pencerdasanndi tengah masyarakat tentang pentingnya filter dalam penggunaan gadget," ujarnya.
Kemudian pengangguran, yang jika tidak ada antisipasi di masyarakat akan mengakibatkan banyak kriminalitas. Begitu pula dengan LGBT yang semakin marak dan perlu solusi bersama.
Read more info "Diinisiasi Ketua DPRD, 1300 Peserta Telah Ikuti Kegiatan Pilar Sosial" on the next page :
Editor :Riki Abdillah