GNI Padang CDP Ingatkan Bahaya Perubahan Iklim Melalui Program Adaptasi Perubahan Iklim

SIGAPNEWS SUMBAR | Padang - Gugah Nurani Perempuan (GNI) Padang CDP mengadakan acara Pertemuan Pemangku Kepentingan-Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Perubahan Iklim di hotel Pangeran Beach, Kamis (25/5/2023).

Acara kali ini merupakan puncak dari Program GNI Padang, adaptasi perubahan iklim yang telah mereka lakukan dalam periode 2022-2023. Dimana dalam kegiatan tersebut GNI melakukan pendampingan kepada 541 orang dari Kelurahan Pasie Nan Tigo dan Kelurahan Padang Sarai.

Rinawati selaku Manager GNI Padang CDP mengatakan walaupun ini acara puncak namun ini bukan berarti berakhir.

"Walaupun ini acara puncak kegiatan GNI, tapi kita tidak mau menamakan itu sebagai closing program, kalau closing, takutnya nanti terkesan itu akan sudah selesai, makanya ini bentuk acaranya diskusi, jadi dari diskusi ini beberapa OPD yang diundang itu kan mendengarkan, nah kita berharap program-program ini bisa ditindaklanjuti oleh para pihak termasuk semua pihak yang terlibat khusunya pemerintah," katanya.

Selain itu, Rina juga menyebutkan kalau bicara tentang impact memang melihat dalam durasi program mungkin agak terlalu dini untuk melihat hasilnya namun GNI melihat dari semangat para peserta yang terlibat, dari apa-apa yang telah terjadi dan dilakukan oleh masyarakat selama kegiatan berlangsung.

"Kita berbangga hati sebenarnya, bagaimana fasilitator begitu bersemangatnya mereka melakukan sendiri dalam mengorganisir kawan-kawannya dan kita mengedukasi melalui pelatihan itu dan cukup berbangga hati sih kita saat inisiatif-inisiatif warga ini menjadi modal besar ya untuk program ini akan berlanjut," terang Rina.

Dia juga berharap para pihak yang hadir hari ini khusunya OPD bisa melanjutkan perjuangan-perjuangan yang telah dirintis oleh GNI.

"Kita memperkenalkan juga sebenarnya sistem pola baru ya, dalam pemberdayaan misalnya dengan GNI hanya tiga orang saja  bisa menjangkau 541 keluarga pastinya pemerintah akan lebih bisa untuk berbuat lebih," harap Rina.

Lebih lanjut, Rinawati juga menyarankan jika seandainya pemerintah nanti ada keluhan seperti kekurangan sumber daya, ternyata bisa kok bergerak ke masyarakat dengan pola pendekatan-pendekatan yang adaptif dengan pembaharuan teknologi penggunaan teknologi.

"Perubahan iklim ini makin hari kan makin nyata terasa, ini ada prediksi El Nino nanti sampai bulan 8 gitu kan, Nah apa yang bisa dilakukan mulai dari tingkat rumah tangga, tingkat RT, RW, Kelurahan sampai yang lain-lainnya, makanya kita berharap juga pemerintah bisa memberikan contoh dengan program-program yang konsisten, GNI sengaja mengumpulkan dari beberapa kali kesempatan, tujuannya itu sebenarnya adalah memberikan penyadaran juga kepada semua pihak karena ini adalah tanggung jawab bersama dan negara yang harus mengambil peran itu," jelasnya.

Selain itu Rinawati juga mengatakan keberhasilan program GNI dapat dilihat ketika masyarakat itu bisa berdiri melakukan sesuatu sendiri. dan ketika mereka mendeklarasikan ke orang, kami berhasil ini karena adalah hasil apa yang telah kami upayakan sendiri.

"Kesuksesan GNI itu terhitung ketika masyarakat itu sudah bisa bergerak sendiri dan GNI dirasa tidak mesti berada di depan lagi, jadi bisa di belakang saja untuk itu dan perlahan-lahan. Selain itu banyak pihak  yang memiliki kedudukan strategis juga bisa mengambil peran yang bisa dilakukan oleh pemerintah oleh kampus oleh tokoh lain masih bisa melanjutkan program yang lebih baik," imbuhnya.

Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen mulai dari OPD, pihak Universitas, LSM, LPM dampingan GNI dan stackholder lainnya.

Selain itu dalam acara ini juga dilakukan pemberian penghargaan kepada OPD untuk dapat melanjutkan kerja GNI, serta Testimoni para peserta kegiatan.

Acara ini ditutup dengan Diskusi publik terkait menindaklanjuti program pemberdayaan yang diinisiasi  oleh gni (PERUBAHAN IKLIM/GCF) dengan tema "Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Perubahan Iklim, What Next?????".(*)