RAS Pamerkan ‘Garobak Galeri’ di IMT-GT 2024 Malaysia

Pameran Seni Rupa yang ditampilkan oleh Rumah Ada Seni.
Salah satu karya yang dipamerkan dalam “Garobak Galeri” adalah “Rantau Lapau” hasil kolaborasi antara Yusuf Fadly Aser dan Erlangga. Karya ini menggambarkan lapau, tempat berkumpul khas masyarakat Minang, sebagai simbol dari perjalanan dan interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan perantauan. Sementara itu, Pedri Wandi Putra Tiara mempersembahkan karya berjudul “Contribute” yang mengeksplorasi gagasan kontribusi dalam kehidupan perantauan.
Rizky Dwi Eka Putra, melalui karyanya yang berjudul “Lautan Sati Rantau Batuah” menceritakan tantangan dan keberuntungan yang dialami oleh para perantau saat menghadapi dunia yang baru. Karya lainnya, seperti “Garik” oleh Sandi Prayogi, “Siasat” oleh Arif Rahman, serta “Voice of Peace” oleh Teguh Eko Saputra, menampilkan keberagaman perspektif mengenai makna perantauan.
Seniman lain, Taufik Hidayat, menampilkan karya berjudul “Media Panyambuang Rantau jo Nagari” yang menyoroti hubungan antara perantauan dengan tanah asal. Angga Deja Kurnia dengan karyanya “Baka” memperlihatkan bagaimana tradisi tetap berkelanjutan di tengah arus modernisasi. Ivan Harley, di sisi lain, mempersembahkan sebuah performance art berjudul “Cemooh Dipakai Baru, Kain Dipakai Usang” yang mengeksplorasi kritik sosial dan dinamika identitas perantauan.
Sebagai sebuah galeri alternatif, “Garobak Galeri” menawarkan pengalaman unik bagi para penikmat seni. Galeri ini bergerak dari satu tempat ke tempat lain, mengusung semangat mobilitas dan fleksibilitas yang sejalan dengan konsep perantauan. Di dalam dan di sekitar garobak ini, karya-karya seni rupa dipajang secara dinamis, menciptakan interaksi antara ruang, benda, dan penonton.
Selain itu, Garobak Galeri” adalah alternatif bahwa, seni rupa tidak harus selalu terkurung dalam ruang galeri yang statis. Sebagai karya seni kolektif, “Garobak Galeri” pun tidak hanya mewakili seniman yang terlibat, tetapi juga masyarakat Minangkabau serta perjalanan panjang mereka dalam merantau.
Sebelum dipamerkan dalam pameran “Rantau: IMT-GT”, “Garobak Galeri” juga pernah diikutsertakan dalam pameran “Alua jo Patuik” yang diselenggarakan oleh Tambo Art Center di Padang Panjang pada 22 November – 8 Desember 2022.
Keterliban RAS dalam pameran “Rantau: IMT-GT” tidak terlepas dari rekomendasi yang diberikan oleh Bayu Genia Khrisbie, kurator in-house Galeri Nasional Indonesia, setelah sebelumnya RAS juga pernah terlibat dalam Pameran Nusantara Tera (in) Cognita di Galeri Nasional pada 2021. Kala itu, RAS memamerkan karya berjudul “Batas Area”.
“Kerja kolaborasi yang saling mengisi ini yang nantinya akan senantiasa diusahakan,” tutupnya.(*)
Read more info "RAS Pamerkan ‘Garobak Galeri’ di IMT-GT 2024 Malaysia" on the next page :
Editor :Andry