Wagub Vasko Ruseimy: kesiapsiagaan Bukan Hanya Latihan, Tapi juga Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Latihan Gabungan Kesiapsiagaan Kecelakaan Kapal di Dermaga Bungus, Kota Padang, Selasa (26/8/2025).
SIGAPNEWS.CO.ID | PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana, khususnya di wilayah maritim.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Vasko Ruseimy, saat menghadiri Latihan Gabungan Kesiapsiagaan Kecelakaan Kapal di Dermaga Bungus, Kota Padang, Selasa (26/8/2025).
Menurut Vasko, Sumbar patut bersyukur karena dipercaya menjadi tuan rumah latihan gabungan tingkat Sumatera. Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah koordinasi lintas instansi, tetapi juga momentum memperkuat perlindungan terhadap masyarakat Sumbar.
“Alhamdulillah, Sumbar dipilih menjadi tuan rumah latihan gabungan ini. Kesiapsiagaan tentu akan semakin meningkat, dan ini berdampak langsung pada keselamatan masyarakat,” ujar Vasko.
Ia menekankan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya soal latihan, tetapi juga ketersediaan sarana dan prasarana.
Karena itu, Pemprov Sumbar mendorong adanya penambahan alutsista, termasuk helikopter, untuk mendukung Basarnas dan seluruh stakeholder dalam operasi pencarian dan pertolongan.
"Kami sudah sampaikan ke Basarnas, kalau bisa ada helikopter untuk ditempatkan di Sumbar. Dengan begitu, respon bencana bisa lebih cepat, baik di darat, laut, maupun udara,” tambahnya.
Vasko optimistis dengan dukungan penuh dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, dan instansi lainnya, Sumbar semakin siap menghadapi berbagai ancaman bencana. Ia juga mengajak masyarakat untuk berdoa agar Sumbar selalu dilindungi dan semakin maju di masa mendatang.
Sementara itu, Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Noer Isrodin Muchlisin, menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak menjadi hambatan berarti dalam pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan (SAR). Menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar penanganan tetap berjalan maksimal.
“Efisiensi pasti ada dampaknya, tapi kita bisa meminimalisir dengan memberdayakan seluruh potensi dari luar Basarnas, seperti TNI, Polri, insan perhubungan, dan instansi lain. Mereka masih punya keterkaitan untuk kepentingan operasi SAR. Untuk urusan kemanusiaan, operasi SAR di Indonesia tidak ada pengaruh signifikan meski ada efisiensi,” jelas Noer Isrodin.
Ia menambahkan, Sumatera Barat memiliki potensi kerawanan bencana yang cukup besar, mulai dari letusan gunung berapi, tanah longsor, hingga kecelakaan laut. Karena itu, latihan gabungan ini penting untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan sinergi semua pihak.
Basarnas sendiri, lanjutnya, telah memiliki dua kapal besar yang ditempatkan di Mentawai dan Padang, serta sejumlah peralatan lain seperti rigid inflatable boat (RIB).
Meski demikian, dukungan dari unsur eksternal seperti Polair, TNI AL, dan Kemenhub dinilai mampu memperkuat proteksi terhadap potensi kecelakaan di perairan Sumbar.
Melalui latihan gabungan ini, Provinsi Sumbar meneguhkan komitmennya dalam memperkuat kesiapsiagaan maritim sekaligus meningkatkan koordinasi lintas sektor untuk melindungi masyarakat dari berbagai ancaman di wilayah perairan. (adpsb)
Editor :Andry