Pergantian Tahun, LDII Ingatkan Kemerosotan Moral Ancam Nilai-Nilai Kebangsaan

Wakil Ketua DPW LDII Sumbar H. Hadi Syahputra.
Ia pun mengingatkan, budaya Barat yang menjunjung tinggi hak-hak individu tidak selalu selaras dengan nilai-nilai moral bangsa Indonesia.
“Bila budaya Barat mengagungkan kebebasan individu dan hak asasi manusia sebagai pondasi, sementara kita di Timur selalu meletakkan kewajiban dan hak sebagai harmoni. Keseimbangan hak dan kewajiban menjadikan bangsa Indonesia memiliki empati tinggi sekaligus jiwa gotong-royong,” tutur KH Chriswanto.
KH Chriswanto pun mengingatkan, tak semua dari budaya global itu merupakan modernisasi, lalu generasi muda menganggapnya sebagai contoh atau teladan. Justru, malah menjebak generasi muda pada sikap hedonisme dan konsumerisme.
“Kami mengajak generasi muda menjadikan 2024 sebagai evaluasi diri, untuk melakukan berbagai target yang lebih baik dan progresif pada 2025,” tegasnya.
Sependapat dengan KH Chriswanto Santoso, Dewan Penasehat DPP LDII KH Edy Suparto menukil sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, bahwa Rasulullah bersabda: “Tidak datang satu zaman kecuali zaman sesudahnya lebih buruk daripada Zaman sebelumnya.”
“Tahun yang akan datang akan lebih jelek daripada tahun sebelumnya, dipandang dari sisi agama,” tuturnya. Meskipun perkembangan teknologi yang semakin canggih ini menawarkan segudang manfaat dan kemudahan untuk kita dalam berkomunikasi, mencari informasi, hingga bertransaksi. Tetapi di sisi lain juga menjadi pintu kemaksiatan dan transaksi haram seperti judi online, miras, pornografi, prostitusi, LGBT, narkoba, dll.
Ia pun mengingatkan gawai menjadi pintu godaan untuk berbuat maksiat. Diawali ingin eksis di dunia maya, tergoda chatting dengan lawan jenis, berakhir dengan perzinahan. Dimulai dari mencari-cari informasi, tergoda cerita dan tayangan pornografi. Adapula berawal dari gim daring yang kemudian terbujuk judi online (judol) terjerat pinjaman online (pinjol). Akibatnya, manusia terjerat perbuatan riba.
Dari berbagai ilustrasi itu, kita bisa memahami mengapa Rasulullah mengatakan tahun-tahun mendatang selalu menjadi lebih buruk. Sekarang telah terjadi dekadensi moral yang drastis, moral dan akhlak semakin rusak. Dulu dianggap tabu, saat ini dianggap lazim.
KH Edy Suparto mengajak para ulama, pamong, guru, muballigh-muballighot dan orangtua, mendorong generasi muda melaksanakan kegiatan positif, untuk introspeksi diri. Menurutnya, mengadakan pengajian pada akhir tahun, merupakan langkah memperkuat nilai-nilai moral generasi penerus bangsa.
“Agar mereka dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT, serta mempersungguh ibadahnya kepada Allah SWT. Inilah cara mempertahakan nilai-nilai moral generasi penerus bangsa,” tegasnya.(*)
Read more info "Pergantian Tahun, LDII Ingatkan Kemerosotan Moral Ancam Nilai-Nilai Kebangsaan" on the next page :
Editor :Andry