Masyarakat Sopan Jaya Mengeluh, Akses Jalan Rusak Akibat Kendaraan PT SAK
Kondisi akses jalan Nagari Sopan Jaya penghubung nagari Muara Sopan sangat memperhatikan.
SIGAPNEWS.CO.ID | DHARMASRAYA - Masyarakat Sopan Jaya Kecamatan Padang Laweh Kabupaten Darmasraya, mengeluh akses jalan rusak parah dugaan akibat aktivitas kendaraan berat milik PT Sumbar Andalas Kecana (SAK), sebuah perusahaan Kelapa Sawit.
Akses jalan Nagari Sopan Jaya penghubung nagari Muara Sopan sangat memperhatikan, jalan berlobang dan berdebu, masyarakat setempat sangat mengeluh dengan keadaan jalan yang membahayakan pengendara dan kesehatan.
Winarno salah seorang warga sekitar mengungkapkan, "ini adalah akses jalan ekonomi, setiap hari jalan ini kami lalui, tapi jalannya begitu parah, mengeluarkan debuh sepajang jalan. Sehingga saat berkendaraan jalan tertutup oleh debu yang tebal, menghalangi pandangan dan membuat nafas pun sesak akibat debu berterbangan", ucapnya, Selasa (10/6/25).
Kemudian, Winarno menduga, kerusakan jalan diakibatkan oleh truk pengangkutan sawit PT SAK yang melebihi tonase, apalagi setiap hari jalan ini ia lalui tanpa henti.
"Perusahaan tersebut tidak mematuhi ketentuan tonase dan abai terhadap kondisi jalan, apalagi di musim hujan, jalan berubah menjadi lautan lumpur," ungkapnya dengan nada kesal.
Hal serupa juga dirasakan Syaipul Mukmin. Ia mengatakan, bukan hanya jalan, jembatan pun sudah runtuh. "Kami semakin terisolasi dan aktivitas ekonomi sangat terganggu", ujarnya.
Ia menambahkan bahwa jembatan di Jorong Kayu Aro ini rusak sejak tahun 2019 dan kini hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua melalui jalan setapak (darurat) dan jembatan di Jorong Bumi Raya juga telah rusak selama dua tahun.
“Ketika musim hujan dan banjir melanda dan pondasinya pun ikut tergurus,” sambungnya.
Masyarakat Nagari Sopan Jaya menuntut agar PT SAK segera memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak parah ini. Mereka juga mendesak pemerintah daerah untuk segera turun tangan dan menegakkan aturan, agar perusahaan sawit tersebut tidak terus-menerus merugikan masyarakat.
“Kami tidak mau lagi hanya dijanjikan. Jalan dan jembatan ini penting bagi aktivitas sehari-hari masyarakat. PT SAK harus bertanggung jawab penuh. Pemerintah daerah jangan diam saja,” ujarnya.
Sementara Wali Nagari Sopan Jaya, Sutan Riza Arianda, membenarkan bahwa ada dua jembatan yang kini rubuh dan menilai kondisi tersebut semakin memperparah keterisolasian masyarakat.
“Memang benar, ada dua jembatan yang sekarang sudah rubuh. Ini harus menjadi perhatian serius, karena akses masyarakat benar-benar terganggu,” pungkasnya.
Masyarakat berharap PT SAK dan pemerintah daerah segera mengambil tindakan konkret untuk mengatasi permasalahan infrastruktur ini demi kelancaran aktivitas dan kesejahteraan warga Nagari Sopan Jaya. (*)
Editor :Riki Abdillah