Sopir TBS Mogok Kerja, Akibat PT DL Hentikan Aktivitas Sopir yang sudah Berkerja Selama 20 Tahun

Sopir Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa sawit gelar mogok kerja, akibat penghentian aktivitas sopir pengganti oleh manajemen Pabrik PT Dharmasraya Lestarindo (DL) di Nagari Koto Padang, Kecamatan Koto Padang, pada Senin (2/6/2025).
SIGAPNEWS.CO.ID | DHARMASRAYA - Sopir Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa sawit gelar mogok kerja, akibat penghentian aktivitas sopir pengganti oleh manajemen Pabrik PT Dharmasraya Lestarindo (DL) di Nagari Koto Padang, Kecamatan Koto Padang, pada Senin (2/6/2025).
Pemberhentian Sepihak oleh PT DL menimbulkan terhetinya bongkar buah sawit oleh truk pengakutan sawit, berapa kerugian waktu yang di rasakan oleh para supir.
Tokoh Pemuda Nagari Koto Padang, Jamaludin, menyatakan bahwa negosiasi terkait penghentian aktivitas sopir pengganti di PT DL belum membuahkan hasil.
"Tadi kita sudah berdialog dengan pihak perusahaan, namun belum mendapatkan kesepakatan untuk keberlangsungan aktivitas sopir tembak di perusahaan ini," ujarnya.
Jamaludin menjelaskan bahwa penghentian sepihak aktivitas sopir tembak ini menuai kecaman dari warga Koto Padang.
"Pemuda kita yang bekerja sebagai sopir tembak di PT DL ini hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari dan keluarganya," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pekerjaan sopir tembak ini tidak merugikan pihak Pabrik PT DL.
"Upah yang mereka terima dari orang yang punya buah atau DO berkisar Rp 50.000 sekali bongkar muatan dan itu pun kesepakatan dari kedua pihak," ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa selama ini para sopir tembak tidak pernah membuat keributan, perbuatan anarkis, maupun premanisme serta pungli.
"Aktivitas ini sudah berlangsung sejak PT ini berdiri pada tahun 2005. Dan selama ini aman-aman saja," bebernya.
Ia mempertanyakan alasan manajemen PT DL menghentikan aktivitas yang telah mereka geluti selama 20 tahun ini.
Jamaludin menyebutkan bahwa perundingan awal dengan pihak manajemen PT DL belum menemukan kesepakatan.
"Akhirnya perundingan tersebut dilanjutkan nanti malam dengan melibatkan pemerintah Nagari dan Niniak Mamak," tuturnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak manajemen PT DL belum memberikan keterangan resmi terkait pemberhentian aktivitas sopir pengganti ini. (*)
Editor :Riki Abdillah