Adakah Intervensi Dibalik Mundurnya Deri Asta di Pilkada Sawahlunto?

Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan.
SIGAPNEWS.CO.ID | SAWAHLUNTO -- Deri Asta tiba tiba menyatakan mundur menarik diri sebagai bakal calon Kepala Daerah Walikota Sawahlunto Sumatera Barat dalam Pilkada serentak pada 27 November 2024 nanti.
Entah apa yang merasuki Deri Asta sehingga ia bertindak di luar nalar dengan mundur di menit menit akhir. Berita suami dari Meyvita itu mundur dari pencalonan membuat geger publik dan tentu saja akan menggeser peta politik. Politik masih sangat sangat dinamis.
Deri Asta menyatakan mundur setelah bertemu dengan tokoh masyarakat Talawi sekaligus pengusaha tambang batubara owner PT Miyor dan AIC, H. Idris di Kediamannya Guguk Cubadak Talawi, Rabu malam (15/8/2024).
Sebelumnya Deri pernah mengatakan ia bersama dengan Rico Alviano sepakat akan mendatangi kediaman Haji Idris untuk meminta doa restu ingin maju berpasangan dengan Desni Seswinari. Sebelum mendatangi kediaman Haji Idris, Pagi harinya Deri Asta sempat menelpon Desni Seswinari menanyakan jadwal keberangkatan pesawat Buk Desni ke Jakarta.
Karena esok harinya Kamis (15/8) adalah acara penyerahan SK dukungan paslon Walikota dan Wakil Walikota Sawahlunto (2024- 2029) Deri Asta - Desni Seswinari di Kantor DPP PKB oleh Ketua Umum Cak Imin. Deri mengatakan akan berangkat pesawat pagi pada penerbangan pertama di hari Kamis (15/8) tersebut.
Bermacam opini berkembang liar di tengah masyarakat. Kenapa mantan petahana tiba tiba mundur dari pencalonan, itu namanya kalah sebelum perang! Isu lain yang tak kalah panas adalah, Apakah Deri dipaksa Mundur oleh Haji Id untuk memuluskan langkah pangeran ke Balaikota?
Tapi alasan paling tepat mungkin karena Deri Asta tetap menjaga marwah dan harga dirinya atas keputusan pimpinan partai yang bisa dikatakan semena mena, otoriter, dan tidak demokratis.
Sentralistik parpol tidak lagi menjadi sarana menyerap aspirasi masyarakat di daerah. Bahkan parpol tega mengangkangi peraturan organisasi yang dibuatnya sendiri seperti hasil keputusan rapat pleno memutuskan Riyanda Putra sebagai calon tunggal Ketua DPRD Sawahlunto. Ternyata hasil rapat pleno DPD PAN Sawahlunto itu tidak berlaku. Nihil!
Tidak diketahui apa saja pembicaraan Deri Asta dengan Sultan Talawi itu di malam sehabis sholat Isa tersebut. Namun sebuah sumber menyebut apa alasan Haji Idris tiba tiba menjadi "King Maker" memasangkan menantunya Riyanda Putra dengan Jeffry Hibatullah, putra sulung dari Alm H. Emeldi, mantan Ketua DPRD Kota Sawahlunto, sekaligus pengusaha tambang batubara pemilik PT Dasrat Sarana Arang Sejati.
Ibarat kata, pasangan Riyanda dan Jeffry bak dua pangeran bersatu "Istana lama" dan Istana Baru di Talawi. Namun jangan jumawa dahulu, meskipun pasangan ini memiliki kekuatan logistik dan sumber daya melimpah tapi itu tidak menjamin kemenangan kontestasi Pilkada. Apalagi keduanya baik Riyanda dan Jeffry sama sama belum punya pengalaman di pemerintahan masih kosong - kosong.
Lebih jauh, Haji Idris dikatakan sumber media ini mengaku kecewa dengan partainya. Diketahui, DPP PAN tidak memilih Riyanda Putra sebagai calon Ketua DPRD Sawahlunto.
Diketahui Riyanda Putra pemilik suara banyak di Pemilu 2024 lalu dan sudah melalui rapat pleno diusulkan menjadi Ketua DPRD. Sayangnya belum ada aturan yang mengatur tentang itu karena itu merupakan hak dan kewenangan partai politik pengusung.
Tragedi Politik seperti ini bisa kapan saja dan banyak terjadi. Keputusan Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan boleh saja dikatakan sebagai penzaliman suara masyarakat. Namun itu sepenuhnya menjadi kewenangannya selaku Ketua Umum.
Kezaliman dan kesewenang wenangan tentunya harus dilawan. Tapi apakah dengan mencalonkan Riyanda Putra sebagai calon Walikota melawan Deri Asta adalah sebuah bentuk perlawanan terhadap kezaliman?
Haji Idris mengaku tidak menaruh amarah atau menyalahkan Deri atas terjadinya tragedi Politik ini. Namun, ia merasa sangat kecewa dengan PAN yang tidak menghargai perjuangannya memenangkan PAN pada pemilu lalu.
Benar. Andaikata Haji Idris dan kroni kroninya tidak melompat pindah kapal ke PAN, mustahil PAN bisa menjadi pemenang meraih 4 kursi dari total 20 kursi di DPRD Sawahlunto plus raihan 1 kursi DPRD Sumbar yang diraih oleh Masrisal, adik ipar Haji Idris.
Sementara, DPP PAN dijelaskan Deri belum menerbitkan SK untuk ketua DPRD Sawahlunto. Deri mengatakan, SK ketua DPRD tersebut masih butuh proses waktu lebih dari sebulan menunggu alat kelengkapan dewan. Apakah dalam rentang waktu itu, SK Ketua DPRD dari Susi bisa berubah ke Riyanda?
Seni dalam politik adalah kemungkinan. Dalam politik semua bisa terjadi tergantung lobi lobi dan pengaruh kekuasaan? Publik tentu terheran heran dan bertanya tanya. "Kenapa Miyor bisa kalah dengan seorang perempuan bernama Susi" Jadi, isu siapa bakal menjadi ketua DPRD sebenarnya sudah tidak lagi relevan karena dibalik itu semua sebenarnya ada hasrat ingin berkuasa dengan cara ingin merebut kekuasaan di Pilkada.
"Zulhas mengatakan di Sumatera Barat ada sembilan SK untuk pimpinan DPRD, Kota Sawahlunto berada pada posisi sembilan dengan ketua DPRD-nya Susi Haryati," ujar Deri.
Deri tampak sangat kecewa dengan keputusan ketua umumnya itu. Ia mengatakan terus mendesak Zulhas dengan bertanya apa alasan dan kelebihan Susi Haryati, sehingga ia bapak pilih menjadi Ketua DPRD?.
"Zulhas mengatakan, menjadikan Susi Ketua DPRD bukan perkara uang tapi adalah komitmen sejak awal," ungkap Deri Asta di Jakarta pekan lalu.
Pada pertemuan di Gedung Nusantara 9 DPR RI tersebut Zulhas dikatakan Deri tidak menjelaskan bentuk komitmen awal seperti apa antara Zulhas dengan Susi Haryati? Siapa benar orang besar dibelakang Susi? Sehingga bisa mempengaruhi pucuk pimpinan partai matahari terbit tersebut?.
Menurut Deri Asta, Susi Haryati mempunyai kakak kandung bernama Rafly Yandra, Direktur Pengembangan Usaha PTBA. Rafly Yandra diketahui mempunyai hubungan pertemanan dan hubungan bisnis yaitu trading batu bara dengan Ray Zulham Farras Nugraha, anak keempat dari Zulkifli Hasan. Jika demikian sudah bisa di tebak.
"Saya sudah berjuang semaksimal mungkin. Tidak ada rasanya upaya dan usaha yang tidak saya lakukan agar Riyanda menjadi ketua DPRD. Hampir semua orang DPP saya temui. Saya sudah bertemu dengan Zulhas namun hasilnya tidak berubah, tetap Susi Haryati," kata Deri Asta.
Deri Asta memutuskan mundur menjelang dibukanya pendaftaran bakal calon ke KPU pada 27 Agustus sampai dengan 29 Agustus 2024. Beberapa parpol bahkan sudah menerbitkan surat dukungan melalui rapat pleno sehingga sulit untuk dirubah. Ini tentunya sangat merugikan parpol dan pasangan calon.
"Iya saya mundur. Kalau alasannya kenapa saya mundur, Hen," kata Deri Asta, Kamis, (15/8) dini hari.
Jauh sebelumnya Deri Asta pernah memberi sinyal akan mundur dari pencalonan apabila 'Pangeran" Riyanda Putra maju sebagai calon kepala daerah Konfrontasi tentunya harus dihindari jika kompromi politik gagal terjadi. Deri Asta sebagai manusia biasa tentunya mempunyai kekurangan dan kelebihan. Namun, dengan memilih mundur Ia membuktikan bahwa dia bukanlah pemimpin yang haus kekuasaan dan jabatan. Menjadi pemimpin sejatinya adalah ladang pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat. Sejatinya menjadi pemimpin itu menderita.(*)
Editor :Riki Abdillah