Idul Adha 1442 H, Jumlah Kurban Warga LDII Sumbar Tembus 169 Ekor Sapi dan 51 Ekor Kambing
SIGAPNEWS SUMBAR | PADANG - "Berbagi di Tengah Pandemi, Wujud Kepedulian Terhadap Sesama”. “Tema ini aktual dengan kondisi bangsa saat ini, di mana wabah merusak perekonomian, menciptakan krisis ekonomi terutama di perkotaan. Dalam kondisi ini, ikatan berbangsa dan bernegara harus ditumbuhkan dengan semangat bergotong royong dan berbagi", ujar M. Ari Sultoni SH., MH, Ketua DPW LDII Provinsi Sumatera Barat, Senin (19/7/2021).
Toni mengatakan teknik pembagian hewan kurban di Padang dan di daerah-daerah zona merah wabah di Indonesia, dilakukan dengan cara dikirim ke RT dan RW. Dari para pengurus RT dan RW didistribusikan ke rumah warga agar tak terjadi penumpukan warga. Sekalipun PPKM yang diterapkan di 4 Kota, namun Kab/Kota lainnya di Sumatera Barat tetap melaksanakan prokes ketat dalam penyelenggaraan qurban tahun ini.
DPP LDII ( Lembaga Dakwah Islam Indonesia ) telah mengeluarkan instruksi No. I–03/DPP LDII/VII/2021 yang berisi himbauan kepada Pengurus dan warga LDII agar senantiasa mengikuti arahan dan petunjuk Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah setempat dalam pelaksanaan ibadah Idul Adha baik Sholat Ied maupun Pemotongan Hewan Kurban.
Dalam instruksi tersebut, DPP LDII juga menghimbau agar pengelolaan kurban juga harus Peduli Lingkungan, yaitu:
a. Kondisi lingkungan dalam situasi pandemi Covid 19, terutama saat darurat akibat peningkatan kasus positif Covid 19 yang luar biasa ini, maka pengelolaan Kurban (pemotongan dan pembagian/distribusi) harus betul-betul memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan.
b. Kondisi lingkungan dalam situasi pandemi mempunyai dampak ekonomi yang berat bagi sebagian masyarakat. Maka pengelolaan Kurban diupayakan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang terdampak secara langsung oleh pandemi Covid 19.
c. Pengelolaan Kurban mengedepankan sesedikit mungkin limbah. Maka Kurban harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak sampai mencemari lingkungan antara lain akibat darah hewan kurban yang disembelih, isi perut dan kotoran lainnya yang jika tidak dikelola dengan baik yang akan berdampak negatif kepada lingkungan.
Secara jumlah dan nilai kurban, Alhamdulillah pandemi tidak menurunkan animo warga LDII untuk berkurban. Di tahun 2020 yang lalu jumlah kurban warga LDII Sumbar sebanyak 160 ekor sapi dan 51 ekor kambing.
"Alhamdulillah tahun ini terjadi peningkatan jumlah kurban sapi yaitu 169 ekor sapi dan sedangkan kambing 51 ekor", ujar Ari Sultoni.
Kenaikan ini bagi DPW LDII Sumbar juga cukup menggembirakan, pasalnya gairah melaksanakan ibadah kurban masih sangat tinggi, ketika wabah virus corona mengakibatkan perlambatan gerak ekonomi secara nasional ditambah lagi pemberlakukan PPKM.
Lantas, bagaimana warga mampu meningkatkan nilai kurban tersebut. "Pertama, warga LDII sangat termotivasi dengan nilai ibadah dari kurban. Setiap pengajian, para ulama dan juru dakwah mengingatkan sejarah kurban, pahala, dan manfaatnya,” ujar Toni.
Soal ibadah, kurban merupakan perintah Allah dalam Surat Al-Kautsar. Dari sisi sejarah, kurban merupakan keikhlasan, ketaatan, dan tawakal yang tinggi dari Nabi Ibrahim ketika diperintah menyembelih putranya, Nabi Ismail. Dan dari sisi pahala, seluruh bulu pada hewan kurban – baik bulu halus dan kasar – dihitung satu pahala.“Motivasi dari para ulama itulah yang membuat warga LDII berlomba-lomba dalam kebaikan,” ujar Sultoni yang juga menjabat Panitera Pengadilan Negeri Payakumbuh saat ini.
Frekuensi pengajian di lingkungan LDII di tingkat Pengurus Cabang (PC) dan Pengurus Anak Cabang (PAC), yang rata-rata tiga kali seminggu dimanfaatkan untuk menabung kurban. Sejak kurban tahun lalu dilaksanakanan, saat pengajian dibuka kembali, warga LDII menabung. Mereka menuliskannya pada buku tabungan kurban, berserta nilai kurban berupa sapi ataupun kambing.
“Otomatis melihat buku tabungan kurban tersebut mereka termotivasi dan sebulan atau dua bulan menjelang kurban nasehat-nasehat dari para ulama mengenai kurban digaungkan kembali. Inilah yang membuat warga LDII selalu berkurban dalam jumlah yang besar", papar M. Ari Sultoni.(*)
Editor :Riki Abdillah
Source : Humas LDII Sumbar