OJK: Sektor Jasa Keuangan Sumbar Tangguh, Dukung Pertumbuhan Ekonomi 3,94 Persen

Foto ilustrasi.
SIGAPNEWS.CO.ID | PADANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Barat melaporkan kinerja sektor jasa keuangan daerah yang tetap solid dan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Pada triwulan II-2025, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumbar tumbuh sebesar 3,94 persen (yoy), menandai sinyal positif keberlanjutan pembangunan ekonomi daerah.
Perbankan Tumbuh Stabil
Total aset perbankan di Sumbar hingga Juni 2025 tercatat Rp84,22 triliun, naik 2,79 persen dibanding tahun sebelumnya. Penyaluran kredit/pembiayaan mencapai Rp73,36 triliun atau tumbuh 2,71 persen (yoy). Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp57,99 triliun atau tumbuh 2,13 persen.
Kualitas kredit terjaga dengan Non Performing Loan (NPL) di level 2,65 persen, sedikit meningkat dari 2,53 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penyaluran kredit UMKM mencapai Rp31,62 triliun atau 43,10 persen dari total kredit, tumbuh 0,62 persen (yoy).
Perbankan Syariah Catat Pertumbuhan Signifikan
Perbankan syariah di Sumbar menunjukkan pertumbuhan pesat dengan total aset Rp13,65 triliun, naik 30,50 persen (yoy). Penghimpunan DPK mencapai Rp10,89 triliun (tumbuh 11,84 persen), sedangkan pembiayaan tersalur Rp11,42 triliun (tumbuh 28,72 persen). Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) terjaga di angka 1,58 persen, turun dari 1,66 persen tahun lalu.
Kinerja BPR dan Dukungan untuk UMKM
Bank Perekonomian Rakyat (BPR) baik konvensional maupun syariah juga mencatat pertumbuhan positif. Total aset BPR mencapai Rp2,86 triliun (tumbuh 10,13 persen), dengan penghimpunan DPK Rp2,06 triliun (tumbuh 6,10 persen). Penyaluran kredit/pembiayaan mencapai Rp2,23 triliun, tumbuh 9,50 persen, di mana 71,33 persennya disalurkan kepada UMKM.
Pasar Modal Makin Diminati
Jumlah investor di pasar modal terus meningkat. Hingga Juni 2025, terdapat 209.537 Single Investor Identification (SID), naik 13,83 persen (yoy). Dari jumlah tersebut, investor saham tercatat 103.797 (naik 23,22 persen), investor reksa dana 197.745 (naik 13,33 persen), investor Surat Berharga Negara (SBN) 8.931 (naik 14,29 persen), serta 3 investor Efek Beragunan Aset (EBA).
Industri Keuangan Non-Bank Tetap Tumbuh
Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), khususnya perusahaan pembiayaan, menyalurkan total pembiayaan Rp5,50 triliun atau tumbuh 1,89 persen (yoy). Tingkat risiko pembiayaan (NPF) tercatat 2,07 persen, turun dari posisi tahun lalu.
Edukasi dan Perlindungan Konsumen
OJK Sumbar aktif meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Hingga Juni 2025, telah digelar 37 kegiatan edukasi langsung serta 19 edukasi tidak langsung melalui media sosial dan media cetak. Edukasi ini menyasar masyarakat umum, UMKM, hingga pelajar dan mahasiswa.
Di bidang perlindungan konsumen, OJK mencatat 1.654 layanan masyarakat melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK). Layanan itu terdiri dari 284 pengaduan, 145 pemberian informasi, dan 1.225 pertanyaan. Selain itu, terdapat 1.105 layanan terkait entitas di luar pengawasan OJK, terutama mengenai pinjaman online ilegal dan penawaran investasi bodong.
Kepala OJK Provinsi Sumatera Barat, Roni Nazra, menegaskan bahwa kinerja positif ini mencerminkan ketahanan sektor jasa keuangan dalam mendukung ekonomi daerah. “Kami akan terus memperkuat fungsi pengawasan, edukasi, dan perlindungan konsumen agar masyarakat dapat memanfaatkan jasa keuangan dengan aman dan produktif,” ujarnya.(*)
Editor :Andry