Perkembangan Harga Diberbagai Komoditas Secara Umum Menunjukkan Adanya Kenaikan

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Sugeng Arianto.
SIGAPNEWS CO.ID | PADANG -- Pada April 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) sebesar 3,81 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,22.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Sugeng Arianto, mengatakan, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Pasaman Barat sebesar 5,52 persen dengan IHK sebesar 108,72 dan terendah terjadi di Kota Padang sebesar 3,20 persen dengan IHK sebesar 106,60.
"Secara month to month (m-to-m) Provinsi Sumbar bulan April 2024 mengalami deflasi sebesar 0,30 persen. Hingga April 2024, inflasi year to date (y-to-d) Provinsi Sumbar sebesar 1,19 persen," katanya, Jumat (3/5/2024).
Dikatakannya lagi, perkembangan harga berbagai komoditas dibulan April 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Sumatera Barat di empat kabupaten/kota, inflasi y-on-y sebesar 3,81 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,28 pada April 2023 menjadi 107,22 pada April 2024.
Selain itu untuk, Nilai Tukar Petani (NTP) di Sumbar dibulan April 2024 sebesar 121,45 atau naik 1,50 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.
Peningkatan NTP tersebut disebabkan, peningkatan Indeks Harga yang diterima petani (It) naik sebesar 1,53 persen dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,03 persen.
Sedangkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) pada April 2024 sebesar 124,17 atau naik 1,55 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
"Pada April 2024 NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 105,10 untuk subsektor tanaman pangan (NTPP), 126,53 untuk subsektor hortikultura (NTPH), 144,25 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR), 108,88 untuk subsektor peternakan (NTPT), dan 93,62 untuk subsektor perikanan (NTPN). Subsektor perikanan terbagi menjadi dua, yaitu subsektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya dengan NTP masing-masing sebesar 96,23 dan 91,64," ujarnya.
Sementara untuk, kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumbar melalui pintu masuk Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dibulan Maret 2024 sebanyak 2.976 kunjungan, dan TPK hotel berbintang di Sumbar pada Maret 2024 sebesar 33,84 persen. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang selama periode Maret 2024 adalah 1,28 hari.
Untuk jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada Maret 2024 turun sebesar 17,68 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlah penumpang angkutan udara yang datang di BIM pada Maret 2024 turun 5,37 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sedangkan jumlah barang yang dimuat melalui angkutan laut dalam negeri yaitu Sumbar pada Maret 2024 mengalami penurunan sebesar 5,79 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Jumlah barang yang dibongkar melalui angkutan laut dalam negeri Sumbar pada Maret 2024 mengalami penurunan sebesar 17,67 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Dan jumlah penumpang kereta api pada Maret 2024 pada kelas ekonomi lokal mengalami penurunan sebesar 11,21 persen dibanding bulan sebelumnya," imbuhnya.
Disisi lain, BPS Provinsi Sumbar juga mencatat, perkembangan nilai ekspor yang berasal dari Sumbar pada Maret 2024 sebesar US$170,11 juta, terjadi kenaikan sebesar 6,70 persen dibanding ekspor Februari 2024.
Golongan barang yang paling banyak diekspor pada Februari 2024 adalah golongan lemak & minyak hewan atau nabati (HS 15) sebesar US$129,67 juta, diikuti golongan bahan-bahan nabati (HS 14) sebesar US$7,42 juta, dan golongan berbagai produk kimia (HS 38) sebesar US$6,44 juta.
"Dan nilai impor di Sumbar pada Maret 2024 sebesar US$41,46 juta, terjadi penurunan sebesar 26,01 persen dibanding impor Februari 2024. Golongan barang impor pada Maret 2024 paling besar adalah bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$27,46 juta," tutupnya.(*)
Editor :Riki Abdillah