Kaba Rupa di Galanggang Arang #8 Stasiun Solok

Salah seorang peserta tengah melukis gerbong kereta api.(Foto dok: Sigapnews).
Menyulap Kereta Bekas jadi Pameran Penuh Warna
“Kaba Rupa akan menyulap dipo lokomotif dan 3 gerbong kereta bekas di Stasiun Solok menjadi wahana untuk menghidupkan memori kolektif warga terkait WTBOS,” ujar Mahatma.
21 partisipan dikerahkan untuk memberi sentuhan artistik pada ruang. Hal menarik lain adalah para seniman yang terlibat berasal dari lintas generasi, milenial dan senior yang malang melintang dari satu pameran ke pameran lainnya.
6 pemural yakni Imran Kamil, Khairunnas M.Abdi, Olimsyaf Putra Asmara, Boy Nistil, Rafiq Gusly Abdul Razaq dan Taufik Hidayat melumuri seluruh badan gerbong di rel dengan ingatan kolektif tentang WTBOS. Zona A, B, dan C dijelma oleh goresan kuas mereka menjadi kolase akrilik gambar mural. Tidak hanya bermuatan estetik, tapi juga sarat pengetahuan.
Pada bagian dalam gerbong dirangkai karya Body Dharma, seorang seniman sketsa Indonesia asal Kayutanam, Padang Pariaman. Selain itu ada pameran foto arsip dari Ariq Al Hani dan Forum Anak Sumatra Barat. Keseluruhannya memuat ingatan tentang batubara, jalur kereta, stasiun, silo gunung yang membujur dari Sawahlunto hingga Emmahaven (Teluk Bayur).
Pada proses persiapan terlihat warga sudah mulai berkunjung melihat proses seniman berkerja. Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang berswafoto dan merekam momen para seniman dalam membuat karya.
*Instalasi WTBOS pada Ruang Dipo Lokomotif Stasiun Solok*
“Berbagai karya instalasi didorong masuk ke dipo lokomotif Stasiun Solok untuk menghidupkan kembali narasi sejarah tentang WTBOS. Beragam intalasi ditujukan untuk mematik imaji pengunjung memahami jejak sejarah dalam sajian yang menarik,” papar Mahatma.
Dipo akan direspon oleh lukisan Jembatan Lembah Anai dari Kamal Guci, pelukis maestro Indonesia dari Kayutanam, seni ilustrasi oleh Salman Al Farisy, dan pameran arsip foto dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Sumatra Barat. Lalu ada juga Arif Rahman dan Rizalmi Pratama, Angga Reza Kurnia dan Sandy Prayogi, Rumah Ada Seni, Erlangga, Imam Teguh, Kadai Loket dan Rahmat Fernando Abdilah. Mereka membuat berbagai macam instalasi yang tersebar di berbagai titik dipo. Selanjutnya ada 3 visual mapping dari Genta Noverda Putra yang mengolah arsip dan memori kolektif visual tentang WTBOS.
Read more info "Kaba Rupa di Galanggang Arang #8 Stasiun Solok" on the next page :
Editor :Riki Abdillah