Dinas Kearsipan & Perpustakaan Sumbar Kembangkan Digitalisasi Arsip untuk Kemudahan Akses Publik

Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat.
SIGAPNEWS.CO.ID | PADANG - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah bersama Wakil Gubernur Vasko Rusaimy menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk terus mendorong seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berinovasi dan bekerja serius demi mewujudkan Sumbar Sejahtera dan Maju.
Pesan tersebut sejalan dengan semangat peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Sumatera Barat yang mengusung tema “Bersama Membangun Sumatera Barat, Sejahtera dan Maju.”
Menindaklanjuti arahan tersebut, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dispusip) Sumbar, Jumaidi, menyatakan bahwa perpustakaan kini tidak lagi sekadar tempat menyimpan buku, melainkan telah bertransformasi menjadi pusat pembelajaran sepanjang hayat.
“Setiap warga Sumbar dapat memanfaatkan perpustakaan sebagai gudang ilmu. Buku, arsip, dan fasilitas yang tersedia merupakan jendela untuk memperluas wawasan,” ujar Jumaidi, Senin (6/10/2025).
Digitalisasi Arsip dan Pelestarian Sejarah
Di bidang kearsipan, Dispusip Sumbar mencatat berbagai capaian penting, di antaranya pengembangan Galeri Arsip Statis berbasis digital melalui platform LAVAS, yang memungkinkan masyarakat mengakses sejarah daerah dengan lebih mudah dan cepat.
Selain itu, program pelestarian arsip bencana juga diperkuat sesuai dengan kebijakan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Bahkan, arsip-arsip yang berkaitan dengan tokoh pergerakan nasional asal Sumbar seperti M. Yamin dan Chatib Sulaiman tengah diangkat menjadi isu kearsipan berskala nasional.
Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Dispusip juga mengirimkan arsiparis daerah mengikuti program magang di ANRI, dengan tujuan memperkuat kemampuan pengelolaan dan pelestarian arsip statis agar lebih profesional dan terstandar.
Transformasi Perpustakaan dan Pemberdayaan Masyarakat
Di bidang perpustakaan, Dispusip Sumbar terus mendorong transformasi layanan melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat, termasuk pelatihan bagi pelaku UMKM di sektor seni kriya dan kerajinan tangan.
Program ini tidak hanya meningkatkan kreativitas, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.

Selain itu, Dispusip aktif menggandeng institusi pendidikan dan komunitas literasi untuk memperkuat budaya membaca dan menulis di kalangan masyarakat. Kegiatan penelitian, seminar, dan workshop digelar secara rutin agar perpustakaan menjadi ruang interaksi yang inspiratif dan inklusif bagi semua kalangan.
“Dengan inovasi di bidang kearsipan dan transformasi perpustakaan, Sumatera Barat terus melangkah menuju masyarakat yang cerdas, kreatif, sejahtera, dan maju,” tutup Jumaidi. (Adv-adpsb)
Editor :Riki Abdillah