Strategi Gubernur Mahyeldi Berhasil Membuat Sektor Perdagangan dan IKM Sumbar Kembali Menggeliat

Gubernur Mahyeldi saat tinjau gudang Bulog.
“Pengawasan izin usaha sektor industri dilakukan juga untuk memastikan kelancaran usaha dari industri yang ada di Sumbar,” ujarnya.
Perhatian untuk kesejahteraan Petani Gambir
Pemprov Sumbar tengah mempersiapkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Tata Niaga Gambir serta turunannya. Itu penting, karena Sumbar merupakan daerah pemasok komoditas gambir terbesar di Indonesia.
“Pergubnya sedang berproses, saat ini tengah dalam pembahasan dan telah memasuki tahap finalisasi di Kementerian Hukum dan Ham,” terangnya.
Dikatakan Novrial, Pergub Tata Niaga Gambir ini merupakan turunan dari Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sumbar No.3/2024 Tentang Tata Kelola Komoditas Unggulan Perkebunan. Dimana di dalamnya ada 4 komoditi perkebunan, sawit, gambir, kakau dan karet. Secara garis besar Pergub Tata Niaga Gambir ini mengatur tentang dua hal, pertama tentang bagaimana standarisasi mutu gambir dan yang kedua tentang produk turunan gambir seperti tanin dan katechin sekaligus dengan berapa nilai jualnya. Diharapkan, jika Pergub ini tuntas, proses penetapan harganya bisa diatur seperti penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang dilakukan bersama Dinas Perkebunan Tanangan Pangan dan Holtikultura.
“Dengan adanya Pergub, penetapan harga tidak lagi diserahkan kepada mekanisme pasar. Diharapkan akan menjadi solusi untuk peningkatan kesejahteraan petani gambir di Sumbar,” harap Novrial.
Menjaga Stabilitasi Ketersediaan dan Harga Bahan Pokok Beberapa strategi juga telah dilakukan oleh Pemprov Sumbar untuk menjaga stabilitasi ketersediaan kebutuhan pangan seluruh masyarakat Sumbar, terutama menghadapi momen-momen tertentu yang sering terjadi kenaikan harga selalu terjadi. Dari sisi pasokan bahan pangan, secara berkesinambungan pihaknya terus melakukan pemantauan harga kebutuhan bahan pokok, terutama untuk komoditas seperti beras, minyak goreng, cabai, bawang, daging, dan telur ayam ras, serta daging sapi, agar tetap terjangkau oleh masyarakat.
“Kita terus melalukan pemantauan harga dan ketersediaan stok bahan pokok di pasaran, jika ditemui kelangkaan maka kita akan segera melaksanakan operasi pasar, dan melaksanakan sidak pasar,” terang Novrial.
Selama Tahun 2023 yang lalu, Novrial mengaku telah melakukan 15 kali operasi pasar murah, lokasinya beragam tersebar di beberapa kelurahan dan kecamatan di sejumlah kabupaten kota di Sumbar. Dalam kegiatan operasi pasar tersebut, Dinas Perindag tidak hanya melibatkan pihak terkait, tapi juga melibatkan pelaku usaha dan IKM.
“Tujuannya, Agar manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh konsumen tapi juga bermanfaat bagi produsen,” pungkasnya
Perhatian Gubernur Memajukan Ekspor
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar mengatakan Gubernur Mahyeldi memiliki perhatian besar untuk pengembangan potensi ekspor daerah. Bahkan, ia meminta dinas terkait mencatat data detail dari setiap ekspor melalui wilayah Sumbar.
“Sejak Januari sampai Agustus 2024, Pemprov Sumbar telah menerbitkan 2.802 surat keterangan ekspor. Penerbitan surat itu merupakan ide langsung dari Pak Gubernur. Tujuannya agar semuanya tercatat utuh, mulai dari jenis, jumlah dan negara tujuannya. Itu penting, untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menerbitkan sertifikat mutu bagi setiap komoditi ekspor, per bulan Agustus 2024 Dinas Perindustrian Perdagangan Sumbar telah menerbitkan sebanyak 278 sertifikat. Sedangkan untuk pengujiannya, sambung Novrial, itu bisa dilakukan di laboratorium mutu milik Disperindag Sumbar.
“Di laboratorium mutu kita itu, alatnya cukup lengkap. Ada 921 alat telah dikalibrasi sesuai standar, yang bisa dipergunakan untuk proses pengujian,” tambahnya.
Dinas Perindag Sumbar juga memiliki program Trainning of Exporters (ToX) melalui Export Coaching Program (ECP) untuk menciptakan eksportir-eksportir baru di Sumbar. Pelaksanaan program ini dikerjasamakan dengan Kemendag RI, dengan jumlah kuota peserta rata-rata untuk setiap tahunnya sebanyak 30 orang. Materi yang diajarkan pun lengkap, mulai dari menyempurnakan manajemen, produksi, pembiayaan dan promosinya secara lebih baik.
“Hasilnya, pada Tahun 2023 lalu, ada 18 eksportir baru yang telah berhasil ekspor. Tahun ini kembali melahirkan 5 ekportir, bahkan saat ekspor perdananya pada akhir Agustus lalu,, itu langsung dihadiri oleh Gubernur,” bebernya.
Adapun rincian dari kelima eksportir tersebut adalah, PT Sasco Karya Mandiri di Kota Pariaman, CV Berkah Rezki Dhuha di Kota Padang, PT Lintas Laut Samudera di Bungus Teluk Kabung, Kota Padang. Karya Herbal Nusantara di Kuranji dan CV Bespi Samudera Aquati di Komplek Pelabuhan Perikanan Samudra Bungus, Kota Padang.
Terkait pengembangan sektor industri di Sumbar, Novrial menyebut geliatnya cukup bagus. Setidaknya dalam Tahun 2024 ini saja, PT Padang Raya Cakrawala (Apical Group) bersedia membuka pabrik di Kawasan Teluk Bayur, Kota Padang. Apical Group merupakan salah satu perusahaan pengekspor minyak sawit terbesar di Indonesia.
Diyakini, selain dapat menjamin ketersediaan pasokan kebutuhan minyak nabati masyarakat, ini juga bisa menyerap tenaga kerja sehingga betul-betul berdampak untuk kesejahteraan masyarakat. (adpsb)
Read more info "Strategi Gubernur Mahyeldi Berhasil Membuat Sektor Perdagangan dan IKM Sumbar Kembali Menggeliat" on the next page :
Editor :Riki Abdillah