Hari Jadi Sumbar ke 78, Sederet Prestasi Sumatera Barat dibawah Kepemimpinan Mahyeldi-Audy

Gubernur Mahyeldi & Wagub Audy Joinaldy saat Sidang Paripurna Istimewa DPRD Sumbar, Minggu (1/10/2023).
14. Nirwasita Tantra 2022 Diberikan karena Pemprov Sumbar dinilai telah merumuskan dan menerapkan kebijakan dan program kerja sesuai dengan prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan guna memperbaiki kualitas lingkungan.
15 Penghargaan BP2MI Upaya Penindakan dan Penegakan Hukum Terhadap Sindikasi Kejahatan Terhadap Pekerja Migran Indonesia.
16. Terbaik 1 Pengelolaan DAK Fisik Pemerintah Daerah Pengelola DAK Fisik Terbaik Semester 1 Tahun 2023.

PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI SUMBAR
Pada tahun 2023, Sumatera Barat menunjukkan prestasi mengagumkan dalam penanggulangan kemiskinan, menduduki peringkat terendah keenam di tingkat nasional dan kedua di Pulau Sumatera. Angka kemiskinan turun rata-rata sebesar 0,21% per tahun.
Dalam analisis selama 10 tahun terakhir, dari tahun 2012 hingga 2022, angka kemiskinan di Sumatera Barat terus menurun. Namun, pada tahun 2021, terjadi lonjakan angka kemiskinan seiring berakhirnya program bantuan terkait Covid-19.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) bertekad untuk mencapai angka kemiskinan ekstrem nol persen di beberapa wilayah pada tahun ini.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, masih terdapat sembilan kabupaten di Sumbar yang memiliki angka kemiskinan di atas rata-rata tingkat provinsi, yakni sekitar 6,04 persen. Di antaranya adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan angka 13,97 persen, Pesisir Selatan 7,11 persen, Kabupaten Solok 7,12 persen, Padang Pariaman 6,25 persen, Agam 6,22 persen, Limapuluhkota 6,59 persen, Solok Selatan 6,51 persen, dan Pasaman Barat 6,93 persen.
Namun, terdapat pula beberapa Kabupaten dan Kota di Sumbar yang berhasil menurunkan angka kemiskinan di bawah rata-rata tingkat provinsi, yaitu Kota Padang, Solok, Sawahlunto, Padang Panjang, Bukittinggi, dan Pariaman. Serta Kabupaten Dharmasraya, Tanah Datar, dan Sijunjung.

IPM SUMBAR DIATAS RATA-RATA NASIONAL
Di bawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy, Provinsi Sumatera Barat berhasil mencapai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang lebih tinggi daripada rata-rata nasional pada tahun 2022.
IPM Sumbar mencapai 73,26, meningkat sebanyak 0,61 poin dibandingkan dengan tahun 2021 (72,65). Angka ini mengungguli rata-rata IPM nasional sebesar 72,91.
Di Provinsi Sumatera Barat, Kota Padang mencatatkan IPM tertinggi (83,29), sementara Kabupaten Kepulauan Mentawai mencatat IPM terendah (62,19) pada tahun 2022
IPM mencakup beberapa komponen, seperti angka harapan hidup, harapan lama sekolah, lama rata-rata sekolah, dan pengeluaran per kapita. Pada tahun 2022, angka harapan hidup di Sumatera Barat mencapai 69,90 tahun, naik sebanyak 0,31 tahun dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan peningkatan kesehatan penduduk Sumbar sebanyak 0,31 poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Harapan lama sekolah di wilayah Sumatera Barat pada tahun 2022 mencapai 14,10 tahun, meningkat dari 14,09 tahun pada tahun 2021. Rata-rata lama sekolah juga meningkat menjadi 9,18 tahun pada 2022 dari 9,07 tahun pada 2021.
Rata-rata lama sekolah mencerminkan jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan.
Pengeluaran per kapita penduduk di Sumatera Barat tercatat sebesar Rp11.130.000 pada tahun 2022, meningkat dari Rp10.790.000 pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan dari segi pendapatan masyarakat Sumatera Barat, seiring dengan peningkatan daya beli. (ADPSB)
Read more info "Hari Jadi Sumbar ke 78, Sederet Prestasi Sumatera Barat dibawah Kepemimpinan Mahyeldi-Audy" on the next page :
Editor :Riki Abdillah