Pertama di Sumatera! Gubernur Mahyeldi Luncurkan Drone Sprayer Kelompok Tani

Sebagai contoh, di Kelompok Tani Bunga 2, hasil produksi meningkat jauh dibandingkan panen pada Agustus 2021 silam. Dimana hasil panen padi kimia memproduksi 7,2 ton per hektar, sementara hasil panen padi organik meningkat dari 6,8 ton menjadi hingga 9,2 ton per hektarnya.
Adanya peningkatan hasil produksi yang cukup signifikan ini disebabkan oleh lebih banyaknya rumpun dan bulir padi yang dihasilkan melalui sistem pertanian organik.
Tak hanya itu, dari segi pengelolaan, sistem pertanian organik dapat menghemat biaya pemeliharaan hingga 29%. Itu baru dari biaya produksi saja, belum lagi harga jual gabah per kilogram nya yang juga lebih tinggi. Sehingga memberikan keuntungan yang sangat signifikan bagi petani.
Sekretaris Kelompok Tani Bunga 2, Pipit Yustria, mengatakan pihaknya ingin hasil ini benar-benar dapat menjadi tambahan bagi ekonomi masyarakat, khususnya yang mengelola pertanian padi. Ia juga menghimbau kelompok tani lainnya yang ingin melakukan studi untuk datang ke Pessel.
"Selisih keuntungan kami dengan menerapkan sistem pertanian organik lebih dari 42 juta rupiah per hektarnya. Kami sangat terbuka untuk membagi ilmu kepada kelompok tani lain yang juga ingin mendapatkan manfaat yang sama," ujar Pipit.
Ia juga berterimakasih kepada pemerintah atas bantuan dan bimbingan yang diterima kelompoknya. Pipit berharap ke depan dapat dibantu untuk melakukan uji laboratorium terhadap hasil produksi pertanian organik Kelompok Tani Bunga 2.
"Kami yakin, beras yang dihasilkan berkualitas bagus dan lebih baik untuk kesehatan, karena itu kami mohon bantuan pada pemerintah untuk uji laboratorium," pintanya.(*)
Read more info "Pertama di Sumatera! Gubernur Mahyeldi Luncurkan Drone Sprayer Kelompok Tani" on the next page :
Editor :Riki Abdillah
Source : Diskominfotik Sumbar