BPS Catat Februari 2025 Sumbar Alami Deflasi

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto, memberikan Berita Resmi Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Ist
SIGAPNEWS.CO.ID | PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mencatat, dibulan Februari 2025 telah terjadi deflasi year on year (y-on-y) sebesar 0,09 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,76.
Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto, mengatakan, deflasi terdalam terjadi di Kabupaten Dharmasraya sebesar 0,46 persen dengan IHK sebesar 107,35 dan deflasi terendah terjadi di Kota Padang sebesar 0,19 persen dengan IHK sebesar 106,18.
Deflasi y-on-y terjadi karena, adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 8,55 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,18 persen. Sementara itu, kelompok yang mengalami inflasi antara lain kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,16 persen kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,68 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,31 persen, kelompok kesehatan sebesar 2,28 persen, kelompok transportasi sebesar 1,42 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,71 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,98 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 1,61 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 9,96 persen.
"Secara month to month (m-to-m) Provinsi Sumbar bulan Februari 2025, mengalami deflasi sebesar 0,16 persen. Hingga Februari 2025, deflasi year to date (y-to-d) Provinsi Sumatera Barat sebesar 0,13 persen," katanya, Senin (3/3).
Selanjutnya, untuk Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sumbar di Februari 2025 sebesar 128,99 atau turun 2,79 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Sedangkan, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Sumatera Barat Februari 2025 sebesar 131,54 atau turun 2,86 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Tak hanya itu, untuk jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Januari 2025 mengalami penurunan sebesar 3,83 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Jumlah penumpang angkutan udara yang datang di BIM pada Januari 2025 mengalami penurunan sebesar 8,00 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Jumlah barang yang dimuat melalui angkutan laut dalam negeri Sumatera Barat pada Januari 2025 mengalami peningkatan sebesar 26,61 persen dibandingkan bulan sebelumnya," imbuhnya.
Jumlah barang yang dibongkar melalui angkutan laut dalam negeri di Januari 2025 mengalami peningkatan sebesar 25,17 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Dan jumlah barang yang dimuat melalui angkutan laut luar negeri provinsi Sumbar Januari 2025 mengalami penurunan sebesar 10,58 persen dibandingkan bulan sebelumnya," tuturnya.
Jumlah barang yang dibongkar melalui angkutan laut luar negeri Sumatera Barat pada Januari 2025 mengalami penurunan sebesar 43,12 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlah penumpang kereta api pada Januari 2025 pada kelas ekonomi lokal mengalami penurunan sebesar 7,93 persen dibanding bulan sebelumnya.
"Jumlah barang yang dimuat kereta api pada Januari 2025 mengalami penurunan sebesar 8,54 persen dibanding bulan sebelumnya," tandasnya.
Untuk nilai ekspor asal Sumbar pada Januari 2025 sebesar US$153,23 juta dan nilai impor Sumatera Barat pada Januari 2025 sebesar US$36,84 juta.
Sementara itu, untuk di 2024, luas panen padi mencapai 295.279 ribu hektare dengan produksi padi sebanyak 1.356.468 ton gabah kering giling (GKG).
"Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada 2024 mencapai 785.426 ton," tutupnya. (*)
Editor :Andry