Kriminalitas Merajalela, Sejumlah Organisasi Kepemudaan Berikan Lapor Merah Polres Dharmasraya

Peserta aksi dari Gabungan Organisasi Kepemudaan, HMI, GP Ansor dan PMII serta Mahasiswa Dharmasraya lakukan aksi di depan Polres Dharmasraya., Senin (17/2/2025).
SIGAPNESW.CO.ID | DHARMASRAYA - Sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) Dharmasraya kepung Polres Dharmasraya, tuntut Polres segera tuntaskan kasus kriminal yang meresahkan masyarakat, Senin (17/2/2025).
Peserta aksi dari Gabungan Organisasi Kepemudaan, HMI, GP Ansor dan PMII serta Mahasiswa Dharmasraya, titik kumpul aksi di GOR Koto Padang, menuju polres Dharmasraya.
Ketum HMI Dharmasraya Nanda Arfalia Putra dalam orasinya menuntut Polres Dharmasraya segera tindak kasus kriminal yang meresahkan masyarakat, yang tak ada ujungnya.
"Kasus perampokan bersenjata api dibeberapa toko di Dharmasraya, sampai saat ini belum ada titik terangnya, sehingga pedagang dan masyarakat resah dan kecemasan, sehingga tidak berani untuk buka sampai malam," ujar Nanda.
"Belum lagi marak pembegalan, menandakan Dharmasraya dalam kondisi tidak aman. Keamanan daerah tentu terletak dari kepolisian," ucap Nanda dengan suara lantang.
"Kami hadir disini atas keluhan masyarakat. Masyarakat berharap kepada pihak kepolisian bisa memberikan kenyamanan dan ketenteraman."
"Salah satu toko grosir di Dharmasraya, beberapa bulan yang belakang didatangi oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai aparat dari kota Padang, mengambil berapa rokok yang resmi bea cukai, pengakuan kelompok tersebut ada pemeriksaan, namun sampai saat ini tidak di kembalikan malah di bawa kabur, sehingga pemilik toko medapatkan kerugian lebih kurang jutaan," tutup Nanda.
Aksi Gabungan OKP di cegat oleh kepolisian sehingga aksi hanya bisa sampai di pintu gerbang Polres, hal ini membuat peserta aksi kecewa terhadap pelayan Polres Dharmasraya.
"Kita disini hanya menyampaikan spirasi masyarakat, tapi tidak di sambut dengan baik" ucap sekretaris PMII Dharmasraya, Suhendri.
Menyikapi tuntutan mahasiswa, Kabag Ops Polres Dharmasraya, Kompol Eliswantri, SH, MH, turun langsung menemui massa. Ia meminta perwakilan mahasiswa masuk untuk berdialog dengan pimpinan Polres.
Suasana semakin memanas peserta aksi geram setelah mengetahui Kapolres Dharmasraya, AKBP Bagus Ikhwan, SIK, tidak berada di tempat.
Menurut Wakapolres Dharmasraya, Kompol Armijon, SH, MH, Kapolres sedang menghadiri peresmian bangunan Kodim baru di Sport Center.
Hingga berita ini diturunkan, mahasiswa tetap bertahan di depan Mapolres, menuntut kepolisian segera merespons desakan mereka. Orasi pun masih terus berlanjut tanpa adanya kepastian tanggapan dari pihak kepolisian.
Aksi ini menjadi ujian bagi Polres Dharmasraya. Di satu sisi, mahasiswa menuntut transparansi dan ketegasan dalam penegakan hukum. Di sisi lain, aparat kepolisian mempertanyakan aspek administratif dari aksi ini.
Masyarakat Dharmasraya semakin resah dengan meningkatnya tindak kriminal di wilayah mereka. Banyak kasus yang belum terungkap, memunculkan indikasi bahwa jajaran kepolisian lalai dalam menjalankan tugasnya. Apakah aksi ini akan membawa perubahan, atau justru sekadar menjadi sorotan sesaat.(*)
Editor :Andry