Kembangkan Kerajinan Serabut Kelapa, Farilla Pot Berikan Lapangan Kerja bagi Masyarakat Sekitar

SIGAPNEWS SUMBAR | PADANG – Bertempat di rumah tempat pembuatan kerajinan tangan dari serabut kelapa, yang beralamatkan di Jl.Pasir Muaro Gantiang No 30 Kota Padang Provinsi Sumatera Barat, Egi Adhi Saputra (22 tahun) dirikan Farilla Pot. Sigapnews berkesempatan meliput usaha anak muda kreatif ini, Selasa (23/11/2021).
Usaha kerajinan tangan dari sabut kelapa ini sudah sangat terkenal dengan proses pembuatan pot yang dilakukan secara tradisional.
Farilla Pot ini merupakan usaha milik pribadi seorang anak muda yang bernama Egi Adhi Saputra yang sekarang masih berusia 22 tahun, pemuda ini penuh kreatifitas dan keinginan tinggi dalam melakukan karya kerajinan tangan ini.
Anak muda ini sudah bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dengan cara membuka lapangan usaha bagi masyarakat sekitar.
Dari lapangan usaha yang diciptakan oleh anak muda ini sudah bisa memperbaiki kehidupan karyawan yang bekerja dan ikut berkarya di Farilla Pot ini.
“Farilla pot ini memiliki 6 orang pekerja penduduk sekitar sini, berusia mulai dari umur 16 tahun sampai berumur 30 tahun. Pekerja di sini dulunya ada yang berstatus sebagai seorang pemulung, Alhamdulillah semenjak kerja di sini sudah bisa memiliki modal dan berhasil untuk membuka warung,” ujar Egi Adhi Saputra.
Pemuda yang penuh karya kreatifitas ini sudah memiliki dan mengembangkan usaha ini selama dua tahun.
"Awal dari usaha ini menggunakan modal saya pribadi dan kemaren baru mendapatkan bantuan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang digunakan untuk mengembangkan dan memajukan Farilla Pot," katanya lagi.
Bahan utama dalam pembuatan kerajinan di Farilla Pot ini menggunakan sabut kelapa yang dibeli dari daerah sekitar Pariaman dan ada juga sabut kelapa yang di beli dari daerah sekitar sini.
“Sabut kelapa yang digunakan ini bebas menggunakan yang tua atau yang muda, yang muda serat nya warna putih dan yang tua warna coklat,” ujar pemilik Farilla Pot itu.
Dalam tahapan pembuatannya sabut kelapa ini di rendam selama dua minggu lalu di serut, hasil dari serutan sabut yang sudah di rendam tadi dikeringkan selama satu minggu, setelah dikeringkan barulah bisa di bentuk menjadi pot, kotak tisu, lukisan dan lain–lain.
“Harga dari kerajinan vas bunga mulai dari 15 ribu sampai 50 ribu, untuk kotak tisu mulai dari harga 25 ribu sampai 50 ribu dan untuk harga lukisan mulai dari 1,5 juta sampai 25 juta, untuk lukisan kita bisa buat gambar yang di inginkan oleh pemesan, seperti lukisan wajah ketua HIPMI Sumbar,” ungkap Egi Adhi Saputra.
Farilla Pot bisa memproduksi kerajinan yang berbentuk pot sebanyak 50 buah dalam sehari, sedangkan untuk lukisan bisa di lakukan hanya dalam waktu kurang dari 1 bulan. Untuk pemasaran Farilla Pot bisa di pesan online ataupun orang membeli lansung datang ke tempat.
“Farilla Pot memiliki pasar online bisa di cek di shopee yang bernama egiadhisaputra dan juga memiliki instagram farillapot_,” ujar Egi Adhi Saputra.(*)
Editor :Riki Abdillah