Festival Tambang Boyo Pasukuan Nagari Digelar di Dharmasraya

Para penari Pasambahan di Festival Tambang Boyo foto bersama,Sabtu (19/8/2023) malam.(Foto dok: Pemkab Dharmasraya)
SIGAPNEWS.CO.ID | DHARMASRAYA -- Ribuan warga berbondong-bondong memadati Lapangan Datuak Nan Sambilan, Gunung Medan, Sabtu (19/8/2023) malam.
Sejumlah kuliner disuguhkan bagi pengunjung yang berjejer di lokasi tersebut. Berdiri pula panggung yang bertuliskan “Festival Tambang Boyo Pasukuan Nagari Kegiatan ini digagas oleh IPPGM di bawah komando Mudasrianto.
Para penjabat yakni Wakil Ketua DPRD Dharmasraya Adi Gunawan, Wali Nagari Gunung Medan Khairul Rasyid, jajaran Bamus Nagari Gunung Medan, Niniak Mamak. Kemudian Kepala Jorong se-Gunung Medan, serta sejumlah tokoh masyarakat turut meramaikan Lapangan Datuak Nan Sambilan.
Mereka disambut dengan Tarian Pasambahan. Setelah tarian pasambahan berakhir, masyarakat kemudian berpusat di depan panggung. Mereka menyaksikan sejumlah pertunjukan, mendengar pidato para pejabat, serta menyaksikkan film dokumenter.
Apa yang telah berlangsung ini adalah Festival Tambang Boyo yang menjadi bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 78 tahun.
Masyarakat yang hadir disuguhkan film dokumenter tentang profil Nagari Gunung Medan.
Dalam film berdurasi lima menit lebih ini dijelaskan tentang pemekaran Nagari Gunung dari Nagari Sitiung. Khairul Rasyid, melalui film ini, menyampaikan sebelumnya Nagari Gunung Medan bergabung dengan Nagari Sitiung.
Pada tanggal 4 Desember 2009 dikeluarkan Surat Keputusan Bupati Dharmasraya secara resmi Nagari Gunung Medan mekar dari induknya Sitiung. “Saat itu saya menjabat ketua KAN Nagari Sitiung dan sekaligus diangkat menjadi ketua pemekaran,” paparnya.
Geografis Nagari Batas wilayah Nagari Gunung Medan adalah sebagai berikut;Utara Nagari Siguntur dan SitiungTimur Nagari Sitiung dan Sungai DuoSelatan Kecamatan Koto BaruBarat Kecamatan Pulau Punjung. Dengan jumlah penduduk 6.963 jiwa dengan luas wilayah 30,65 km².
Sementara, Nasrul menyampaikan tentang budaya di Gunung Medan baik itu dari segi kesenian.
“Semakin kita gali semakin banyak temuan kebudayaan,” ungkapnya.
Selanjutnya, penampilan tari massal yang merupakan kolaborasi Mahasiswa KKN ISI Padang Panjang, KKN PPM Unand, dan Pemuda Gunung Medan.
“Di tari ini merupakan gabungan dari dua tari yang terdapat di dalamnya yaitu Tari Piring dan Tari Sunda yang di dendangkan dengan lagu yang berjudul Gunung Medan Baralek Gadang. Tari ini juga menceritakan tentang kehidupan masa lalu tentang aktivitas sosial masyarakat,” terang Dasril kreator tari yang merupakan mahasiswa KKN ISI Padang Panjang.
Malam itu merupakan penampilan bakat dan hobi dari anak-anak nagari yaitu tari kreasi, pembacaan puisi, dance, dan drama kolosal.
“Penampilan di malam ini merupakan untuk memeriahkan peringatan HUT ke-78 kemerdekaan RI dan sebagai pemantik dalam pengembangan seni budaya di Nagari Gunung Medan,” tutup ketua panitia pelaksana. (*)
Editor :Riki Abdillah