Pentingnya Budaya Literasi Minangkabau

Ketua Satupena Provinsi Sumbar Sastri Bakry foto bersama usai kegiatan Melewakan Internasional Minangkabau Literacy Festival (IMLF), di Museum Aditiyawarman, Sabtu (11/6/2022) kemaren.
BPNB Kemendikbudristek RI Provinsi Sumbar, mendukung kegiatan tersebut. Pasalnya, hal ini dari unsur kemajuan kebudayaan salah satunya literasi bahasa.
"Kedepan bagaimana literasi-literasi yang berkembang di Sumbar, khususnya literasi Minangkabau digerakkan menjadi dunia pendidikan. Kalau di dunia pendidikan penguatan lokal. Dan bagaimana literasi Minangkabau tetap lestari, dalam arti kata ada unsur perlindungannya, pemanfatannya. Hal ini penting dalam persoalan kebudayaan, dalam arti kata kemajuan literasi Minangkabau dapat digerakkan," jelasnya.
Kepala Dinas Kebudyaan Provinsi Sumbar Syaifullah, mendukung kegiatan ide IMLF yang digagas oleh Satupena Sumbar, karena adanya kolaborasi dari berbagai pihak.
"Diharapkan dengan adanya iven literasi Minangkabau, yang telah ada dari dulu. Dapat disampaikan diforum internasional yang melibatkan banyak negara,"tutupnya.
Pegiat Budaya Januardi mengatakan dalam diskusinya, literasi Minangkabau yaitu berbicara tentang alam Minangkabau.
"Literasi Minangkabau telah ada sejak sebelum Belanda datang, bahkan banyak tokoh di Sumbar yang lahir hingga terkenal sampai kekancah dunia, seperti Muhammad Hatta, Ahmad Khatib Al Minangkabawi dan banyak lagi," tuturnya.
Sementara itu, pegiat budaya Mak Kari menyebutkan, literasi tidak hanya membaca yang surat, namun harus mampu membaca yang tersirat atau tersembunyi.
"Kemampuan membaca yang baik, tentunya melahirkan hasil yang baik pula," tegasnya.
Dalam kegiatan tersebut, juga diikuiti dengan sesi tanya jawab dan foto. (*)
Read more info "Pentingnya Budaya Literasi Minangkabau" on the next page :
Editor :Riki Abdillah